JAKARTA. Setelah melantai di papan pencatatan Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bank Dinar Tbk (DNAR) bersiap-siap mengembangkan bisnisnya agar bisa naik kelas. Salah satu target dari bank yang menyasar segmen usaha kecil menengah (UKM) ini adalah memiliki modal inti di atas Rp 1 triliun.Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar menargetkan, perseroan bisa masuk ke dalam kelompok usaha bank umum kelompok usaha (BUKU) 2 pada 2016 mendatang. "Saat ini, permodalan Bank Dinar masih di bawah Rp 1 triliun," ujarnya, Jumat (11/7). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia (BI), bank dengan modal inti kurang dari Rp 1 triliun masuk ke dalam BUKU 1. Lalu, pada BUKU 2 modal inti bank harus berkisar Rp 1 triliun-Rp 5 triliun.Selanjutnya BUKU 3 sekitar Rp 5 triliun-Rp 30 triliun, dan BUKU 4 di atas Rp 30 triliun. Demi mengejar target itu, DNAR akan berupaya meningkatkan kinerja sehingga laba terdongkrak. "Bisa juga dengan rights issue," tutur Hendra.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Setelah IPO, Bank Dinar punya opsi rights issue
JAKARTA. Setelah melantai di papan pencatatan Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bank Dinar Tbk (DNAR) bersiap-siap mengembangkan bisnisnya agar bisa naik kelas. Salah satu target dari bank yang menyasar segmen usaha kecil menengah (UKM) ini adalah memiliki modal inti di atas Rp 1 triliun.Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar menargetkan, perseroan bisa masuk ke dalam kelompok usaha bank umum kelompok usaha (BUKU) 2 pada 2016 mendatang. "Saat ini, permodalan Bank Dinar masih di bawah Rp 1 triliun," ujarnya, Jumat (11/7). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia (BI), bank dengan modal inti kurang dari Rp 1 triliun masuk ke dalam BUKU 1. Lalu, pada BUKU 2 modal inti bank harus berkisar Rp 1 triliun-Rp 5 triliun.Selanjutnya BUKU 3 sekitar Rp 5 triliun-Rp 30 triliun, dan BUKU 4 di atas Rp 30 triliun. Demi mengejar target itu, DNAR akan berupaya meningkatkan kinerja sehingga laba terdongkrak. "Bisa juga dengan rights issue," tutur Hendra.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News