Setelah IPO, ini ekspansi yang akan dilakukan oleh Shield on Service (SOSS)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melalui pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) PT Shield On Service Tbk (SOSS) mengantongi dana segar Rp 41,25 miliar. Bersamaan dengan listing di BEI, SOSS juga melakukan penyertaan saham pada PT Human Resouce Provider (HRP).

Menurut Direktur Keuangan SOSS Prasetyo Wibowo, penyertaan saham pada HRP dilakukan karena HRP khusus untuk industri tenaga kerja dengan demikian nantinya emiten berkode saham SOSS dapat memperbesar lini tenaga kerja.

"Pengembangan usaha industri ahli daya tenaga kerja berkembang sangat pesat, shingga dana IPO ini kita gunakan pengembanngan salah satunya melakukan penyertaan saham pada Human Resource Provider," katanya.


Dana yang digunakan dalam penyertaan saham ini adalah sekitar 20,61% dari dana hasil IPO. Setelah penyertaan ini, maka SOSS memiliki 51% saham HRP. "Kita ingin ekspansi bisnis tenaga kerja, soalnya saat ini kita lebih fokus ke kebersihan dan perawatan gedung. Kita akan perbesar porsinya di tenaga kerja," ujar Prasetyo.

Sebagai informasi, emiten yang bergerak di bidang jasa ini memiliki empat lini usaha yakni, di bidang jasa keamanan, perawatan gedung, sumber daya manusia dan managemen parkir.

Selain itu usai melakukan IPO, rencananya tahun depan SOSS akan melebarkan bisnisnya ke luar Pulau Jawa karena menurut Prasetyo, SOSS masih memiliki potensi di luar Jawa. 

Saat ini di Sumatra SOSS hanya memiliki kantor di Medan, Pekanbaru dan Batam, "Sebenarnya di Sumatra, kita ada rubi Sinarmas kita ambil untuk wilayah perkebunananya itu ribuan juta hektar jadi butuh pengembangan untuk itu, marketnya besar tidak semua kompetitor punya kemampuan seperti kita," ungkapnya.

Untuk tahun depan bisnis dari luar Jawa ditargetkan dapat berkontribusi 20% ke pendapatan, sementara untuk saat ini kontribusi bisnis di luar Pulau Jawa terhadap pendapatan adalah sebesar 10%.

Adapun target pendapatan SOSS tahun ini adalah Rp 1 trilliun, sedangkan untuk laba bersih diharapkan dapat tumbuh Rp 30 miliar-Rp 20 miliar dari tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi