Setelah Italia, Bukit Asam (PTBA) Bidik Pasar Jerman dan Polandia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Krisis energi yang melanda Benua Eropa membawa berkah bagi perusahaan batubara dalam negeri. Pasalnya, permintaan batubara dari benua biru tersebut meningkat.

Kesempatan ini diambil PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan mengirim batubara ke wilayah Eropa, salah satunya Italia.

Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra mengatakan, pada Maret 2022, emiten pelat merah ini telah mengirim 71.500 ton batubara ke Italia. Kemudian, pada Juli 2022, PTBA kembali mengirim 75.500 ton batubara ke Italia


“Negara Eropa lainnya seperti Jerman dan Polandia, kami proses penetrasi ke negara-negara tersebut supaya mendapat harga yang baik,” terang Rafli saat public expose live secara daring, Selasa (13/9)

Rafli mengatakan, konsumen dari Eropa biasanya meminta batubara dengan kalori tinggi, yakni di atas 6.000 kcal. Kontrak dengan pelanggan Eropa menggunakan Indeks batubara Newcastle.

Baca Juga: Sepanjang 2022, Bukit Asam (PTBA) Membidik Produksi 35,5 Juta Ton Batubara

Dia melihat, permintaan ekspor batubara masih cukup baik. Manajemen PTBA melihat komposisi ekspor terbesar masih berasal dari negara-negara besar di wilayah Asia, khususnya Asia Selatan dan Asia Tenggara

PTBA juga tetap mengutamakan penjualan ke dalam negeri. Rafli mengatakan, hingga semester pertama 2022, sebanyak 7,3 juta ton batubara atau 50% dari total penjualan ditujukan kepada Grup PLN.

“Sampai akhir tahun pasokan (ke PLN) dijaga sesuai RKAP yakni 1/3 dari total penjualan dimana sesuai RKAP, penjualan PTBA ditargetkan 37,1 juta ton,” pungkas Rafli

Sebagai gambaran, emiten pelat merah ini sukses mencatatkan kinerja positif pada semester pertama tahun 2022. PTBA membukukan laba bersih sebesar Rp 6,2 triliun di periode enam bulan pertama 2022. Angka ini naik 246% dibanding periode yang sama di tahun lalu yang senilai Rp 1,8 triliun.

 
PTBA Chart by TradingView

Pencapaian laba bersih didukung dengan kenaikan pendapatan PTBA, dimana PTBA membukukan pendapatan sebesar Rp 18,4 triliun, meningkat 79% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari