KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah memastikan penerbitan global bond yakni Dim Sum Bond dalam mata uang China, renminbi (RMB), masih sesuai jadwal yang direncanakan, yakni Kuartal IV-2025.

Penerbitan Dimsum Bond ini nantinya akan digunakan untuk membiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto menyampaikan, pihaknya belum bisa memberi tahu secara detail kapan waktu penerbitan Dimsum Bond.

KB Bank Ajak Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif Melalui Program GenKBiz

Baca Juga: Prabowo Soroti Kerugian Negara Capai Rp 300 T Akibat Tambang Ilegal

"Penerbitan dimsum bond masih dalam perencanaan penerbitan Kuartal IV-2025. Waktu persis penerbitannya belum dapat diinformasikan terkait dengan protokol/ketentuan pasar modal," ungkap Suminto kepada Kontan, Senin (6/10).

Ia menambahkan, karena Dimsum Bond merupakan instrumen pasar dan dapat diperdagangkan (tradeable), maka tingkat imbal hasil (yield) akan ditentukan pada saat penerbitan sesuai dengan harga pasar. 

"Hasil penerbitan nantinya akan digunakan untuk pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara umum atau general financing." ungkapnya.

Sebelumnya Pemerintah juga baru menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Australian Dollar (AUD) untuk pertama kalinya melalui skema Australian Medium-Term Notes (AMTN), yang dikenal sebagai Kangaroo Bond. Total penerbitan mencapai A$ 800 juta atau setara sekitar Rp 8,5 triliun.

Penawaran perdana pada 7 Agustus 2025 tersebut mendapatkan sambutan luar biasa dari pasar, dengan total orderbook menembus sekitar A$ 8 miliar, atau 10 kali lipat dari target penerbitan.

Tingginya minat investor baik global maupun domestik Australia memungkinkan pemerintah menetapkan tingkat yield lebih rendah dibandingkan level penawaran awal (initial price guidance), yakni turun 25 bps untuk tenor 5 tahun dan 30 bps untuk tenor 10 tahun. 

Baca Juga: Saham KB Bank (BBKP) Ngebut 38% Sejak Awal Tahun, Ini Penjelasan Manajemen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News