JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) sudah siap menggarap proyek superblok teranyar berlokasi di Kebon Melati, Jakarta Pusat. Emiten sektor properti ini sudah merampungkan pembebasan lahan seluas 8 hektare (ha) dan pembangunan konstruksi akan dilakukan tahun depan. Selain menggarap proyek di Jakarta Pusat, DILD juga mempunyai mega proyek lainnya di kawasan Jakarta Utara. Archied Noto Pradono, Executive Director Capital & Investment Management menyampaikan pihaknya berencana akan mereklamasi Pantai Mutiara di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Kabarnya pulau reklamasi tersebut juga akan dibangun superblok. "Kami sudah dapat izin prinsip seluas 63 hektare, tinggal menunggu izin reklamasi," ujar Archied saat jumpa media di Kawasan Senopati, Jakarta, Selasa (27/8). Biaya reklamasi pantai dan pembangunan proyek tersebut diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp 7,5 triliun. "Angka Rp 7,5 triliun itu dari nilai investasi tapi itu masih kasar. Itu pun akan bertahap," ujar Archied. Archied memperkirakan pembangunan mega proyek tersebut akan dimulai pada periode akhir tahun 2014 sampai awal tahun 2015. Itu pun jika izin reklamasi pantai dapat keluar paling tidak sampai tahun depan. "Pengerjaan reklamasi itu diharapkan setelah Pemilu 2014 dan akan dikerjakan bertahap sampai 4-5 tahun ke depan," ujar Archied.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Setelah Kebon Melati DILD reklamasi Pantai Mutiara
JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) sudah siap menggarap proyek superblok teranyar berlokasi di Kebon Melati, Jakarta Pusat. Emiten sektor properti ini sudah merampungkan pembebasan lahan seluas 8 hektare (ha) dan pembangunan konstruksi akan dilakukan tahun depan. Selain menggarap proyek di Jakarta Pusat, DILD juga mempunyai mega proyek lainnya di kawasan Jakarta Utara. Archied Noto Pradono, Executive Director Capital & Investment Management menyampaikan pihaknya berencana akan mereklamasi Pantai Mutiara di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Kabarnya pulau reklamasi tersebut juga akan dibangun superblok. "Kami sudah dapat izin prinsip seluas 63 hektare, tinggal menunggu izin reklamasi," ujar Archied saat jumpa media di Kawasan Senopati, Jakarta, Selasa (27/8). Biaya reklamasi pantai dan pembangunan proyek tersebut diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp 7,5 triliun. "Angka Rp 7,5 triliun itu dari nilai investasi tapi itu masih kasar. Itu pun akan bertahap," ujar Archied. Archied memperkirakan pembangunan mega proyek tersebut akan dimulai pada periode akhir tahun 2014 sampai awal tahun 2015. Itu pun jika izin reklamasi pantai dapat keluar paling tidak sampai tahun depan. "Pengerjaan reklamasi itu diharapkan setelah Pemilu 2014 dan akan dikerjakan bertahap sampai 4-5 tahun ke depan," ujar Archied.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News