TOKYO. Setelah libur karena perayaan tahun baru, bursa Jepang ditutup di zona merah pada transaksi hari ini (6/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada penutupan pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 2,3% menjadi 15.908,88. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 25 Oktober lalu. Sementara, indeks Topix ditutup turun 0,8% menjadi 1.292,15. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya: Toyota Motor Corp yang turun 1,9%, SoftBank Corp turun 3,5%, Fast Retailing Co turun 5,8%, dan Inpex Corp turun 3,5%. Bursa Jepang tertekan setelah yen menguat sehingga memberatkan langkah saham-saham berbasis ekspor. Asal tahu saja, hari ini, yen menguat 0,5% menjadi 104,35 per dollar AS setelah ditutup pada posisi 105,15 pada 30 Desember lalu. "Pada saat bursa Jepang ditutup karena libur nasional, pasar saham di AS dan Jerman juga merosot dalam. Selain itu, yen juga menguat sehingga memperlemah outlook laba para eksportir," papar Hideyuki Ishiguro, senior strategist Okasan Securities Co di Tokyo. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Setelah libur panjang, bursa Jepang ambles
TOKYO. Setelah libur karena perayaan tahun baru, bursa Jepang ditutup di zona merah pada transaksi hari ini (6/1). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada penutupan pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 2,3% menjadi 15.908,88. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 25 Oktober lalu. Sementara, indeks Topix ditutup turun 0,8% menjadi 1.292,15. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya: Toyota Motor Corp yang turun 1,9%, SoftBank Corp turun 3,5%, Fast Retailing Co turun 5,8%, dan Inpex Corp turun 3,5%. Bursa Jepang tertekan setelah yen menguat sehingga memberatkan langkah saham-saham berbasis ekspor. Asal tahu saja, hari ini, yen menguat 0,5% menjadi 104,35 per dollar AS setelah ditutup pada posisi 105,15 pada 30 Desember lalu. "Pada saat bursa Jepang ditutup karena libur nasional, pasar saham di AS dan Jerman juga merosot dalam. Selain itu, yen juga menguat sehingga memperlemah outlook laba para eksportir," papar Hideyuki Ishiguro, senior strategist Okasan Securities Co di Tokyo. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News