KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemain fintech peer to peer (P2P) lending syariah PT Alami Fintek Sharia mulai membidik pemberi pinjaman (lender) asing. Chief Executive Officer & Founder ALAMI Dima Djani menyatakan bakal menyasar lender dari Timur Tengah, Singapura, dan Jepang. “Kita baru diskusi awal dengan institusi lender di Timur Tengah. Mereka ada ketertarikan tetapi perlu untuk mendalami pasarnya dulu karena cukup jauh dari area mereka. Mereka melihat pasar kita menarik dan syariah juga sudah hal lumrah untuk mereka. Tentunya mereka mencari fintech yang sudah beroperasi dengan baik untuk bermitra,” ujar Dima kepada Kontan.co.id pada Minggu (14/6). Baca Juga: Alami Fintek revisi target penyaluran pinjaman dari Rp 500 miliar jadi Rp 200 miliar
Ia mengakui pasar Syariah Indonesia yang begitu besar ditambah imbal hasil di Indonesia lebih tinggi menjadi daya tarik bagi lender asing. Apalagi P2P lending konvensional banyak di Indonesia, sehingga lender asing juga ingin diversifikasi pendanaan ke P2P lending Syariah. Memang di Indonesia sendiri hanya terdapat 12 penyelenggara Syariah dari 161 entitias P2P lending. Kendati demikian, Dima bilang lender asing dari Malaysia sudah ada yang menjalurkan pinjaman kepada borrower UMKM Indonesia. Namun secara nominal, Ia mengaku masih kecil. Hingga akhir tahun, ALAMI menargetkan penyaluran pinjaman Rp 200 miliar. Nilai ini telah direvisi dari target semula Rp 500 miliar lantaran adanya pandemi Covid-19. Baca Juga: Kantongi izin OJK, ALAMI bakal bidik lender dari Timur Tengah