Setelah masuk bisnis hotel, Nusa Raya Cipta akan jajaki pengembangan apartemen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) mulai merambah ke bisnis properti. Perusahaan konstruksi ini masuk untuk tahap awal lewat lewat pengembangan proyek hotel untuk menghasilkan recurring income atau pendapatan berulang.

Saat ini, NRCA sedang membangun hotel perdananya dengan kapasitas sekitar 90-an kamar di Surabaya. Hotel dengan standar bintang tiga tersebut akan dioperasikan oleh Jaringan Hotel Batiqa milik induk usahanya yaitu PT Surya Cipta Internusa Tbk (SSIA) mulai pekan depan.

Hadi Winarto Christanto, Direktur Utama PT Nusa Raya Cipta Tbk mengatakan, pengembangan hotel tersebut dilakukan sebagai nilai tambah untuk bisnis utama perusahaan yaitu di jasa konstruksi. "Ini adalah tahap awal kita masuk bisnis properti untuk memberikan nilai tambah pada kita sebagai perusahaan konstruksi. Investasi hotel ini sekitar Rp 40 miliar -Rp 50 miliar," katanya di Jakarta, Kamis (3/5).


Nusa Raya Cipta menargetkan hotel tersebut bisa menyumbang pendapatan Rp 15 miliar-Rp 20 miliar per tahun dan diharapkan bisa balik modal dalam waktu lima tahun.

Jika prospek hotel perdananya cukup bagus, NRCA akan mengkaji untuk menambah portofolio hotel di kota-kota lain terutama di wilayah kantor-kantor cabang perusahaan. Hadi bilang, dalam melakukan ekspansi pihaknya akan fokus di kota-kota kedua.

Sementara di luar hotel, NRCA juga tengah menjajaki untuk masuk ke bisnis properti development. Perusahaan akan berkolaborasi dengan pemilik lahan dengan fokus di Jakarta guna mengembangkan hunian segmen menengah ke atas.

Sebenarnya rencana NRCA untuk masuk ke bisnis pengembangan properti sudah diwacanakan sejak tahun lalu. Namun, hingga saat ini belum terealisasi karena semula perusahaan ingin menyasar pinggiran Jakarta untuk pengembangan proyek-proyek apartemen. Hadi bilang, rencana belum terlaksana karena pasar properti masih belum bagus, sedangkan suplai hunian vertikal di pinggiran Jakarta semakin menjamur.

"Lagipula di pinggiran Jakarta hunian rumah tapak masih banyak. Sehingga kalau kita masuk ke sana, prospeknya tidak akan bagus karena orang juga akan lebih memilih tinggal di rumah tapak," jelas Hadi.

Oleh karena itu, NRCA akan fokus melakukan pengembangan di tengah kota untuk pengembangan hunian menengah ke atas. Namun, saat ini masih melakukan penjajakan dengan pemilik lahan karena mencari lahan di tengah kota tidaklah mudah.

Hadi menambahkan, rencana pengembangan properti dilakukan NRCA sebagai diversifikasi untuk mendorong pertumbuhan perusahaan di luar dari jasa konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi