KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 1,55% ke level 6.071,44 pada perdagangan Selasa (30/3). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG terkoreksi cukup dalam dan masih sejalan dengan teknikal, dimana secara besarnya IHSG masih berada pada fase korektifnya. Selain itu, pelemahan IHSG juga sejalan dengan outflow asing yang cukup besar Rp 365,63 miliar. Herditya mencermati, investor asing banyak melepas saham-saham yang tergolong bluechip seperti BBRI, ASII dan UNVR.
“Kami perkirakan outflow ini untuk memindahkan ke aset yang tergolong lebih aman karena masih adanya ketidakpastian dari perkembangan perekonomian global,” ungkapnya ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (30/3).
Baca Juga: IHSG anjlok 1,55% ke 6.071 di perdagangan Selasa (30/3), asing catat jual bersih Terlebih, sambungnya, hari perdagangan bursa hanya sampai dengan hari Kamis (1/4), dengan demikian diperkirakan adanya aksi jual juga untuk mengamankan aset di long weekend tersebut. Herditya memperkirakan ada peluang penguatan terbatas di IHSG paling tidak ke arah 6.100-6.120 pada perdagangan Rabu (31/3). “Untuk pelaku pasar silahkan trading dalam jangka pendek dulu dan jangan terlalu agresif, karena diperkirakan IHSG masih rawan sekali lagi untuk koreksi ke area 5.900-6.000,” tambahnya. Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga melihat IHSG berpeluang mencatatkan
rebound terbatas pada perdagangan Rabu (31/3). Pasalnya, IHSG sempat mencatatkan
technical rebound jelang penutupan perdagangan Selasa (30/3), pasca uji lower-bound support area di 6.050. Meski demikian, pelaku pasar perlu mewaspadai potensi berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah dalam jangka pendek, seiring dengan antisipasi pelaku pasar terhadap perbaikan data sektor tenaga kerja AS di akhir pekan ini Jumat (2/4). “Sebagai informasi, US unemployment rate diperkirakan turun ke 6% di Maret 2021 dari 6,2% di Februari 2021, sejalan dengan proyeksi kenaikan US non farm payrolls menjadi 655.000 di Maret 2021 dari 379.000 di Februari 2021,” katanya dalam riset.
BPS dijadwalkan merilis data inflasi Indonesia Kamis (1/4). Bank Indonesia memperkirakan tingkat inflasi stabil di kisaran 1,36% yoy di Maret 2021. Oleh sebab itu, saham
consumer goods dan
retailers dapat diperhatikan, di antaranya
INDF,
JPFA,
WIIM dan
ACES (31/3). Pelaku pasar juga dapat mencermati peluang
speculative buy pada
ANTM,
BBNI,
BBRI,
BMRI, dan
TPIA Rabu (31/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi