KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang poundsterling konsisten mengungguli dollar AS selama lima hari terakhir. Namun mata uang Inggris ini tidak berhasil melanjutkan penguatannya hari ini. Mengutip Bloomberg, Kamis (8/3) pukul 19.00, pasangan GBP/USD melemah 0,23% ke level 1,3864. Penerapan tarif impor baja dan aluminium AS untuk China yang mengkhawatirkan pasar membuat poundsterling reli sepekan ke belakang. Tambah lagi, sejumlah data ekonomi Inggris dirilis positif. Hal ini membuat Bank Sentral Inggris (BoE) mulai mempertimbangkan kenaikan suku bunga, yang diperkirakan akan dilakukan pertama pada pertengahan bulan Mei nanti. Namun, Kepala Koordinator Riset Rifan Financindo Berjangka, Muhammad Barkah, menjelaskan, secara umum poundsterling masih terbebani oleh kekhawatiran tentang Brexit yang akan dimulai Maret tahun depan.
Setelah menguat empat hari, GBP/USD akhirnya terkoreksi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang poundsterling konsisten mengungguli dollar AS selama lima hari terakhir. Namun mata uang Inggris ini tidak berhasil melanjutkan penguatannya hari ini. Mengutip Bloomberg, Kamis (8/3) pukul 19.00, pasangan GBP/USD melemah 0,23% ke level 1,3864. Penerapan tarif impor baja dan aluminium AS untuk China yang mengkhawatirkan pasar membuat poundsterling reli sepekan ke belakang. Tambah lagi, sejumlah data ekonomi Inggris dirilis positif. Hal ini membuat Bank Sentral Inggris (BoE) mulai mempertimbangkan kenaikan suku bunga, yang diperkirakan akan dilakukan pertama pada pertengahan bulan Mei nanti. Namun, Kepala Koordinator Riset Rifan Financindo Berjangka, Muhammad Barkah, menjelaskan, secara umum poundsterling masih terbebani oleh kekhawatiran tentang Brexit yang akan dimulai Maret tahun depan.