Setelah Mengusung Konsep Tri-city, IKN Berpotensi akan Jadi Penghubung Lintas ASEAN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Pembiayaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, dengan mengusung konsep tri-city yang menghubungkan kota Samarinda, Balikpapan dan Nusantara, IKN ke depannya dapat berpotensi menjadi penghubung lintas ASEAN di Kalimantan, Sabah-Sarawak, dan Brunei.

Agung menjelaskan, hal tersebut juga sejalan dengan komitmen pemerintah di dalam pembangunan IKN, yang dapat dilihat dari perundang-undangan terkait pemindahan ibu kota baru beserta dengan peraturan mengenai insentif.

Insentif yang dimaksud terkait dengan pembangunan 12 sektor fundamental seperti energi terbarukan, jaringan telekomunikasi, transportasi, perumahan, pengelolaan air, pengelolaan sampah, infrastruktur teknologi, infrastruktur komersial, fasilitas kesehatan, fasilitas sosial dan publik, fasilitas pendidikan, dan kawasan industri hijau.


Baca Juga: OECD Ramal Pertumbuhan Ekonomi ASEAN Melambat Jadi 4,2% pada Tahun Ini

Dalam keterangan tertulis, disebutkan para calon pemimpin Indonesia di tahun pemilu mendatang diharap dapat memberikan dukungan terhadap IKN, guna memunculkkan minat dari para investor untuk menanamkan sahamnya dalam proyek ini.

Lebih lanjut, saat ini IKN mencatatkan total investasi swasta ke sektor hiburan sebesar Rp20 triliun, atau berkisar 25% dari total pendanaan pembangunan untuk swasta.

“Kalau yang dari swasta, tetapi tadi sudah ada Rp20 triliun. Ini mainly play artinya entertainment, hotel, dan sebagainya termasuk ada ruang terbuka hijau,” kata Agung dalam ASEAN Investment Forum 2023, Minggu (3/9).

Berdasarkan keterangan Agung, Otorita IKN telah menerima 270 minat investasi dari calon investor atau letter of intent (LOI) untuk IKN baik dari dalam maupun luar negeri.

"Terbanyak memang perusahaan dari Indonesia, lebih dari setengahnya. Kemudian dari ASEAN, ada Singapura dan Malaysia. Yang lainnya, Jepang dan Korea,” imbuhnya.

Baca Juga: Rekayasa Lalin Delegasi KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Cek Jalan dan Alternatifnya

Hal ini dapat dilihat dari beberapa perusahaan asal luar negeri yang telah berinvestasi di IKN, seperti IJM Maxim asal Malaysia yang berinvestasi 30 housing tower melalui skema PPP, Joe Green Panel asal Singapura yang berinvestasi di sektor pengelolaan sampah, dan SPIC perusahaan asal Singapura yang berinvestasi di sektor energi terbarukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto