KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini, sejumlah anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) aktif berinvestasi pada perusahaan-perusahaan rintisan atau start up digital. Misalnya saja, anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menanamkan dana senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,4 triliun ke Gojek. Hal ini merupakan kali kedua, setelah sebelumnya pada 16 November 2020 Telkomsel melakukan investasi di Gojek sebesar US$ 150 juta atau setara Rp 2,17 triliun. Apalagi, Gojek kini juga telah merger dengan PT Tokopedia. Perusahaan baru tersebut bernama GoTo. Sehingga GoTo Group juga akan menggabungkan e-niaga, sesuai permintaan, dan layanan keuangan, menciptakan platform pertama di Asia Tenggara yang menampung tiga kasus penggunaan penting ini dalam satu ekosistem.
Setelah menjadi investor Gojek, ini yang dilakukan Telkomsel untuk perkuat kolaborasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini, sejumlah anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) aktif berinvestasi pada perusahaan-perusahaan rintisan atau start up digital. Misalnya saja, anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menanamkan dana senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,4 triliun ke Gojek. Hal ini merupakan kali kedua, setelah sebelumnya pada 16 November 2020 Telkomsel melakukan investasi di Gojek sebesar US$ 150 juta atau setara Rp 2,17 triliun. Apalagi, Gojek kini juga telah merger dengan PT Tokopedia. Perusahaan baru tersebut bernama GoTo. Sehingga GoTo Group juga akan menggabungkan e-niaga, sesuai permintaan, dan layanan keuangan, menciptakan platform pertama di Asia Tenggara yang menampung tiga kasus penggunaan penting ini dalam satu ekosistem.