KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) akan menggabungkan usaha atawa merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Hari ini (2/8), seluruh dokumen rencana penggabungan ini diajukan untuk meminta persetujuan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya BTPN akan mengajukan persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB). Kedua bank ini anak usaha Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) di Indonesia. SMBC merupakan pemegang saham pengendali di BTPN dan SMBCI dengan porsi kepemilikan saat ini di masing-masing bank sebesar 40% dan 98,48%. Jerry Eng, Direktur Utama BTPN mengatakan, kekuatan masing-masing bank akan menjadi nilai tambah bagi bank hasil merger yang diputuskan menggunakan nama BTPN. Selama ini BTPN yang bergerak di bidang kredit mikro dan melayani para pensiunan, bersinergi dengan SMBCI yang kuat di sektor korporasi. "Berdasarkan neraca per 31 Mei 2018, aset bank hasil penggabungan nanti diperkirakan mencapai Rp 179 triliun," ujar Jerry dalam siaran pers, Rabu (1/8).
Setelah merger, BTPN akan jadi bank aset terbesar kedelapan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) akan menggabungkan usaha atawa merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Hari ini (2/8), seluruh dokumen rencana penggabungan ini diajukan untuk meminta persetujuan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya BTPN akan mengajukan persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB). Kedua bank ini anak usaha Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) di Indonesia. SMBC merupakan pemegang saham pengendali di BTPN dan SMBCI dengan porsi kepemilikan saat ini di masing-masing bank sebesar 40% dan 98,48%. Jerry Eng, Direktur Utama BTPN mengatakan, kekuatan masing-masing bank akan menjadi nilai tambah bagi bank hasil merger yang diputuskan menggunakan nama BTPN. Selama ini BTPN yang bergerak di bidang kredit mikro dan melayani para pensiunan, bersinergi dengan SMBCI yang kuat di sektor korporasi. "Berdasarkan neraca per 31 Mei 2018, aset bank hasil penggabungan nanti diperkirakan mencapai Rp 179 triliun," ujar Jerry dalam siaran pers, Rabu (1/8).