Setelah Merosot 1%, Kurs Rupiah Berpotensi Lanjut Melemah Pada Rabu (7/12)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi lanjut melemah pada perdagangan Rabu (7/12). Sentimen yang memengaruhi pergerakan rupiah datang dari dalam dan luar negeri.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, volatilitas pasar kembali meningkat menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 13-14 Desember 2022. Apalagi, muncul spekulasi bahwa The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya secara agresif.

Padahal, pada pekan lalu, pelaku pasar sempat yakin bahwa kebijakan The Fed ke depannya akan less hawkish. 


Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,99% ke Rp 15.618 Per Dolar AS Pada Selasa (6/12)

"Kondisi ini membuat rupiah kembali melemah meskipun fundamental domestik cukup kuat," kata Reny saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (6/12).

Analis DCFX Futures Lukman Leong menambahkan, pelaku pasar menantikan rilis data cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan kembali menurun. Jika benar turun, maka hal ini akan semakin membebani rupiah.

"Sepekan ini dolar AS memang agak di atas angin setelah dua data ekonomi penting, yakni data tenaga kerja non-farm payroll dan ISM Services PMI yang kuat," ucap Lukman.

Lukman mengestimasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melemah di rentang Rp 15.550-Rp 15.700 pada Rabu (7/12). Sementara Reny memprediksi pergerakan kurs rupiah akan berada di rentang Rp 15.512-Rp 15.645 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 1,08% ke Rp 15.576 Per Dolar AS Pada Selasa (6/12)

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa (6/12) melemah 0,99% ke Rp 15.618. 

Sementara itu, menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.576 per dolar AS, melemah 1,08% dari sehari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi