Setelah merugi, kini WEHA mampu meraup laba



JAKARTA. PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) mampu memperbaiki kinerja keuangannya di kuartal I-2017 menjadi rapor biru dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 78,25 miliar. Padahal di kuartal sebelumnya, perseroan masih merugi Rp 2,2 miliar. Bahkan, jika melihat laporan keuangan, selama 2016 perseroan membukukan kerugian sebesar 24,5 miliar. Salah satu upaya yang dilakukan perseroan dalam memperbaiki kinerja tersebut dengan memangkas beban untuk jenis kendaraan taksi dan lebih memfokuskan untuk kendaraan jenis bis. "Beberapa biaya dari segmen taksi sudah tidak ada, dan perusahaan memonitor aktivitas operasi perusahaan agar dapat meminimalisasi beban tersebut," terang Direktur Keuangan WEHA Edgar Surjadi kepada Kontan, Minggu (16/7). Selain itu, perbaikan kinerja tersebut juga diperoleh dari keuntungan atas penjualan aset tidak lancar yang mencapai Rp107,4 miliar. Aset yang dimaksud yakni 11.760 saham yang dimiliki perseroan pada PT Panorama Tours Indonesia (PTI) dengan nilai nominal Rp11,76 miliar. Sekadar informasi, hingga kuartal 1 2017 WEHA membukukan penjualan neto sebesar Rp 30,37 miliar. Melihat laporan keuangan perseroan, pendapatan dari jasa angkutan kendaraan jenis bis mampu memberikan pendapatan sebesar Rp 15,8 miliar atau 52% dari keseluruhan revenue perseroan. Selain itu, penjualan lainnya seperti dari Angkutan Antar Kota menyumbang sebesar Rp 13 miliar dan jasa sewa angkutan sebesar 1,5 miliar. WEHA tahun ini membidik pendapatan sebesar Rp 145 miliar. Selain itu, perusahaan juga mengalokasikan Capex sebanyak Rp 45 miliar yang akan digunakan untuk meremajakan 28 bus pariwisata dan 12 unit intercity shuttle. "Perusahaan melakukan pembelian armada tahunan di mana melakukan peremajaan atas kendaraan yang sudah tidak produktif," tambah Edgar. Saat ini, White Horse Group memiliki 4 lini usaha yaitu Bus Charter, Intercity Shuttle, Car Rental dan Daily Sightseeing Tour.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan