Setelah NASA meluncurkan DART, apakah Bumi aman dari ancaman asteroid?



KONTAN.CO.ID - Setelah NASA meluncurkan DART, Bumi aman dari ancaman asteroid? Setidaknya apabila terdapat asteroid yang terdeteksi mendekati Bumi lewat teleskop, DART akan menabraknya, sekaligus menyelamatkan planet.

Baru-baru ini (24/11/2021) NASA secara resmi meluncurkan misi DART yang bertujuan untuk memperkuat pertahanan planet Bumi dari ancaman asteroid. 

Double Asteroid Redirection Test (DART) atau Tes Pengalihan Asteroid Ganda ini merupakan misi luar angkasa Amerika Serikat yang bertujuan untuk menguji metode pertahanan planet terhadap objek dekat Bumi. 


Mengutip dari CNET, peluncuran DART ini menandai era baru pertahanan planet. NASA ingin menunjukkan bahwa DART dapat mendornog asteroid, dalam hal ini moonlet yang dikenal sebagai Dimorphos. Batuan ruang angkasa ini mengorbit asteorid yang lebih besar yang dikenal sebagai Dydymos. 

Meskipun keduanya tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi, bila teleskop benar-benar melihat asteroid yang mengarah langsung ke planet kita, kita perlu menggunakan jenis tabrakan yang disengaja ini. Inilah yang menjadi tugas DART.

Selama satu tahun ke depan, DART akan menyalakan pendroong ionnya dan perlahan-lahan mendapatkan kecepatan saat menuju pasangan asterid tersebut. Bentrokan antara DART dan asteroid tersebut dijadwalkan terjadi pada September 2022 dengan kecepatan sekitar 15.000 mil per jam.

Bila diibaratkan, sama seperti perjalanan dari New York City ke Los Angels dalam waktu kurang dari sekejap mata. Demikian yang dikatakan leh Denton Gibson, yang merupakan bagian dari NASA dalam siaran langsung peluncuran.

Peluncuran DART juga menjadi salah satu upaya untuk melindungi planet Buumi di masa depan. Tentang bagaimana cara terbaik untuk menghindari atau melindungi Bumi dari batuan berbahaya ruang angkasa atau asteroid yang menyebabkan punahnya dinosaurus 66 juta tahun lalu.

Baca Juga: Inilah asteroid berbahaya yang menjadi target NASA meluncurkan misi DART

Di ruang angkasa, dorngan kecil bahkan dapat menyebabkan perubahan besar dalam lintasan. Jadi selama dapat mendeteksi bebatuan ruang angkasa, seperti asterid, langkah selanjutnya adalah mendorongnya keluar dari jalan raya kosmik ke Bumi.

Supaya dapat memberikan informasi dengan cepat, DART juga dapat mengirimkan informasi ke Bumi secara real time melalui antena yang terpasang pada mesin. 

Selain itu, DART juga akan dipersenjatai dengan navigasi dengan pengkdean arah yang canggih, termasuk pelacak bintang. Ini demi memastikan apakah DART dapat mengenai Dimorphos dengan tepat dan akurat.

Sepuluh hari sebelum DART mengenai targetnya, ia akan mengirimkan CubeSat keluar. Cabang tersebut akan mempertahankan riwayat dampak kinetik lama setelah DART berubah menjadi puing-puing saat bertabrakan dengan asteroid.

Dalam misinya ini, DART akan menjalankan tugas sampai akhir. NASA juga berharap untuk menangkap detail menarik saat tabrakan, sebelum, selama, dan setelah tumbukan.

Baca Juga: Inilah fenomena astronomi yang terjadi sepanjang pekan terakhir November 2021

"Kamera DRAC DART akan membantu mengkarakterisasi lokasi tumbukan dengan memberikan gambar ilmiah resolusi tinggi di permukaan Dimoorphos", ujar pihak dari John Hopkins University.

Jadi, apakah pertahanan Bumi lebih aman dari ancaman setelah peluncuran DART? Setidaknya untuk saat ini dalam uji coba peluncuran DART ini dapat memastikan bahwa selama bebatuan ruang angkasa yang mengancam ini terdeteksi, kita dapat mendorongnya, menjauh dari Bumi.