Setelah Omicron dan Delmicron, Kini Muncul Florona



KONTAN.CO.ID - TEL AVIV. Israel melaporkan telah mencatat kasus pertama Florona, yang diyakini sebagai infeksi ganda Covid-19 dan influenza. 

Menurut laporan, kasus pertama ini tercatat minggu ini pada seorang wanita hamil yang dirawat di Rabin Medical Center untuk melahirkan. Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa wanita muda itu tidak divaksinasi Covid-19.

Berita Florona datang pada saat dunia sedang berjuang melawan gelombang baru pandemi SARS-CoV-2 yang didorong oleh varian baru Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada November 2021. 


Varian ini cepat menular telah menyebar ke sebagian besar negara dan telah menyalip varian Delta sebelumnya di AS dan Inggris.

Baca Juga: Eropa Menembus 100 Juta Kasus Virus Corona Sejak Awal Pandemi

Florona, bagaimanapun, bukanlah varian baru, untuk menghilangkan keraguan, karena diyakini sebagai kejadian flu dan korona secara bersamaan. 

Hindustan Times melaporkan, dokter di Israel mengatakan Florona sedang dipelajari karena Isreal telah melihat lonjakan kasus influenza dalam beberapa minggu terakhir.

Dr Nahla Abdel Wahab, seorang dokter di Rumah Sakit Universitas Kairo, mengatakan kepada media Israel bahwa Florona mungkin mengindikasikan kerusakan besar pada sistem kekebalan karena dua virus memasuki tubuh manusia secara bersamaan.

Israel telah mulai memberikan suntikan vaksin keempat terhadap Covid-19 pada hari Jumat kepada individu dengan sistem kekebalan yang terganggu.

Para ahli juga telah menandai Delmicron, kombinasi varian Delta dan Omicron, yang mungkin menyebabkan lonjakan di AS dan Eropa. 

Delmicron juga bukan varian baru tetapi serangan strain Delta dan Omicron bersama-sama. Mengomentari Delmicron, kepala petugas medis Moderna Dr Paul Burton mengatakan ada kemungkinan bahwa kedua strain dapat bertukar gen dan memicu varian yang lebih berbahaya. 

"Pasti ada data, ada beberapa makalah yang diterbitkan lagi dari Afrika Selatan lebih awal dari pandemi ketika orang - dan tentu saja orang dengan gangguan kekebalan - dapat menampung kedua virus itu," kata Burton seperti dikutip Daily Mail.

Baca Juga: Wajib Karantina 14 Hari Bagi WNI dari Negara yang Terinfeksi Omicron, Ini Aturannya

Editor: Khomarul Hidayat