Setelah rekor, IHSG rawan profit taking



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (14/12) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni bertengger di level 6.113,65. IHSG ditutup menguat 0,98% atau setara 59,049 poin dibandinkan hari sebelumnya. Secara year to date (ytd) IHSG telah menguat 15,42%.

Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani melihat, penguatan IHSG dipengaruhi oleh kepastian atas putusan Federal Reserve System (The Fed) untuk menaikkan suku bunga. Menurut Riska kenaikan ini juga dibarengi dengan langkah Bank Indonesia (BI) untuk tetap mempertahankan suku bunga. “Artinya BI tetap percaya diri teerhadap perekonomian Indonesia. Hal ini sesuai dengan ekspektasi pasar,” ujar Riska.

Selain itu, menurut Riska kenaikan IHSG hari ini juga tak lepas dari aksi windows dressing. Memang Riska memprediksikan adanya windows dressing di akhir tahun ini dalam skala kecil. Hal ini diindikasikan dengan munculnya saham-saham perbankan sebagai penggerak (movers) indeks dari hari-hari sebelumnya.


Analis senior Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada bilang, sentimen yang akan muncul pada perdagangan Jumat (15/12) cenderung tak jauh beda. Nilai tukar rupiah diprediksikannya masih flat. Aksi jual asing masih tetap terjadi. Justru menurut Reza, pasar patut waspada akan terjadinya aksi profit taking.

Senada, Riska melihat ada potensi koreksi karena profit taking wajar di IHSG Jumat (15/12). “Kita tinggal menunggu data akhir tahun. Bagaimana data pajak, data penyerapan anggaran, serta kira-kira pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2017,” ujar Riska.

Adapun Riska memprediksikan IHSG pada perdagangan Jumat (15/12) akan bergerak di kisaran level 6.070-6.119. Sementara itu, Reza memproyeksikan bahwa IHSG akan menguji level support pada rentang 6.080-6.095, dan resistance pada rentang 6.120-6.125.

Sementara itu, analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung tertahan di akhir pekan dengan range pergerakan 6.075-6.125. Saham-saham yang masih dapat dicermati menurut Lanjar antara lain AKRA, ASRI, WIKA, INKP, TINS, ADHI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati