TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia masih dilanda aksi jual sore ini. Investor berspekulasi, perlambatan pertumbuhan ekonomi global akan memukul pendapatan perusahaan. Pada pukul 17.10 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 121,86. Padahal sebelumnya, indeks acuan di kawasan regional ini sempat naik 0,9%. Sementara itu, indeks S&P/ASX Australia naik 0,8%, indeks Hang Seng Hongkong naik 0,1%, dan indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2%. Sedangkan indeks Taiex Taiwan turun 1,1%. Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: Hynix Semiconductor Inc turun 9,6% di Seoul, Sumimoto Rubber Industries Ltd dan Sumimoto Realty & Development Co anjlok lebih dari 3,6%, dan Li & Fung Ltd naik 7%. "Sentimen masih sangat rentan, dan kita akan terus melihat adanya volatilitas yang tinggi di pasar," jelas Im Jeong Jae, fund manager Shinhan BNP Paribas Asset Management Co di Seoul. Catatan saja, jika dihitung, indeks MSCI Asia Pacific sudah jeblok 12% sejak 26 Juli lalu. Pasar saham anjlok akibat kekecewaan investor akan penurunan peringkat utang AS oleh Standard & Poor's. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Setelah sebelumnya naik, bursa Asia dilanda aksi jual sore ini
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia masih dilanda aksi jual sore ini. Investor berspekulasi, perlambatan pertumbuhan ekonomi global akan memukul pendapatan perusahaan. Pada pukul 17.10 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2% menjadi 121,86. Padahal sebelumnya, indeks acuan di kawasan regional ini sempat naik 0,9%. Sementara itu, indeks S&P/ASX Australia naik 0,8%, indeks Hang Seng Hongkong naik 0,1%, dan indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2%. Sedangkan indeks Taiex Taiwan turun 1,1%. Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: Hynix Semiconductor Inc turun 9,6% di Seoul, Sumimoto Rubber Industries Ltd dan Sumimoto Realty & Development Co anjlok lebih dari 3,6%, dan Li & Fung Ltd naik 7%. "Sentimen masih sangat rentan, dan kita akan terus melihat adanya volatilitas yang tinggi di pasar," jelas Im Jeong Jae, fund manager Shinhan BNP Paribas Asset Management Co di Seoul. Catatan saja, jika dihitung, indeks MSCI Asia Pacific sudah jeblok 12% sejak 26 Juli lalu. Pasar saham anjlok akibat kekecewaan investor akan penurunan peringkat utang AS oleh Standard & Poor's. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News