KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Perang dagang masih bakal terus berkobar. Setelah mengumumkan penghapusan tiga emiten telekomunikasi China, New York Stock Exchange (NYSE) juga selanjutnya berpotensi akan menghapus perusahaan minyak China dari daftar emiten di bursa AS. Menurut analis Bloomberg Intelligence, Henik Fung, produsen minyak lepas pantai terbesar China yakni Cnooc Ltd. bisa jadi paling berisiko karena berada di daftar perusahaan yang dikatakan dimiliki atau dikendalikan oleh militer China. PetroChina Co. dan China Petroleum and Chemical Corp., atau juga dikenal sebagai Sinopec, mungkin juga berada di bawah ancaman karena sektor energi sangat penting bagi militer China. Baca Juga: Sengketa Pesawat Berlanjut, AS Naikkan Tarif atas Wine dan Suku Cadang Eropa
Setelah telko, produsen minyak China juga bakal dihapus dari bursa New York?
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Perang dagang masih bakal terus berkobar. Setelah mengumumkan penghapusan tiga emiten telekomunikasi China, New York Stock Exchange (NYSE) juga selanjutnya berpotensi akan menghapus perusahaan minyak China dari daftar emiten di bursa AS. Menurut analis Bloomberg Intelligence, Henik Fung, produsen minyak lepas pantai terbesar China yakni Cnooc Ltd. bisa jadi paling berisiko karena berada di daftar perusahaan yang dikatakan dimiliki atau dikendalikan oleh militer China. PetroChina Co. dan China Petroleum and Chemical Corp., atau juga dikenal sebagai Sinopec, mungkin juga berada di bawah ancaman karena sektor energi sangat penting bagi militer China. Baca Juga: Sengketa Pesawat Berlanjut, AS Naikkan Tarif atas Wine dan Suku Cadang Eropa