Setelah tergerus dalam, emas di Asia bergerak flat



SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia tak banyak mencatatkan perubahan pada transaksi pagi ini (18/7) di pasar Asia. Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot ditransaksikan pada level US$ 1.276,54 per troy ounce pada pukul 09.28 waktu Singapura dari posisi kemarin di level US$ 1.276,11 per troy ounce. Pada transaksi kemarin (17/7), harga emas sempat anjlok 1,3% yang merupakan penurunan terbesar sejak 5 Juli lalu. Harga emas tertekan akibat penguatan dollar AS. Rupanya, investor emas masih mempelajari pernyataan Pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke terkait pembelian aset oleh bank sentral. Dalam laporan kebijakan moneter semi tahunannya, Bernanke menegaskan, bank sentral sudah mengantisipasi untuk melakukan pemangkasan nilai program stimulus pada akhir tahun ini. Namun, kebijakan tersebut masih akan akomodatif dan bisa berubah tergantung pada data ekonomi yang akan datang.Dia juga menyatakan, "Dengan tingkat pengangguran yang masih tinggi dan penurunan yang hanya bertahap, belum lagi tingkat inflasi yang di bawah estimasi Komite, kebijakan moneter yang akomodatif masih tetap dibutuhkan di masa yang akan datang."Asal tahu saja, harga emas sudah melorot 6,8% sejak Bernanke memberi sinyal akan mengurangi nilai stimulus pada 22 Mei lalu. "Adanya perubahan sentimen terkait waktu pelaksanaan penurunan nilai stimulus akan berdampak pada emas dan menyebabkan pergerakannya volatil," papar James Steel, analis HSBC Securities Inc. Dia menambahkan, sejak permintaan investasi atas emas melemah, ditambah dengan terjadinya likuidasi ETF emas, posisi pasar fisik emas sangat krusial jika harga emas jatuh lebih dalam lagi," katanya. Sementara itu, harga kontrak perak untuk pengantaran cepat naik 0,3% menjadi US$ 19,3984 per troy ounce setelah merosot 3,4% kemarin. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejakĀ  26 Juni lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie