Setelah tutup 7-Eleven, ini bisnis baru MDRN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun depan, PT Modern Internasional Tbk mencari pundi-pundi bisnis baru. Ini sekaligus mengganti bisnis toko ritel 7-Eleven.

Donny Sutanto, Komisaris PT Modern Internasional Tbk menjelaskan salah satu bisnis yang dilirik adalah bisnis peternakan sapi dan pengolahan susu. Bisnis tersebut akan dikelola PT Nusantara Agri Sejati.

"Ada peternakannya di Sukabumi dan kami sedang siapkan untuk jadi penunjang bisnis selain dari bisnis IT dan agen importir Ricoh," kata Donny kepada Kontan.co.id, Jumat (15/12).


Produk jadinya menurutnya bisa bermacam-macam. Mulai dari susu murni, keju maupun yoghurt. Menurutnya, bisnis baru ini baru bisa dimulai tahun depan pasca urusan penutupan bisnis 7-Eleven sudah selesai.

Menurutnya bisnis ini akan bisa berjalan mulai dari bagian produksi maupun distribusi. Dari produksi pengolahan pihaknya sudah punya pabrik susu dan mesin yang sudah siap produksi. Donny mengklaim luas lahan peternakan di Jawa Barat itu lebih dari 10 hektar dan sudah ada sekitar 100 sapi. "Saat ini tinggal tes produksi dan untuk jaringan distribusi kita bisa manfaatkan gudang-gudang lama bekas Fujifilm yang dulu," kata Donny.

Catatan saja, PT Modern Internasional Tbk 2015 lalu, resmi melepas hak distribusi merek Fuji Film dengan dikembalikan kepada prinsipal. Saat ini hak distribusi sudah dipegang oleh PT Fujifilm Indonesia.

"Beberapa gudang Fujifilm sudah kami jual namun ada yang tetap dipertahankan. Hal itu bisa kita manfaatkan untuk jaringan distribusi bila mau jual produk ke seluruh Indonesia," katanya.

Asal tahu, emiten berkode dagang MDRN akan mendapat tambahan aset untuk melunasi utang Seven Eleven (Sevel) yang total kopral sebesar Rp 1,17 triliun. Perusahaan dengan kode saham MDRN ini akan mendapat tambahan aset dari PT Nusantara Agri Sejati.

PT Nusantara Agri Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bisnis peternakan sapi dan pengolahan susu. Donny tak menyebut besaran aset perusahaan itu.Namun pihak perseroan memastikan aset ini akan dinilai agen penilai independen yang terdaftar. Harga pembelian aset tersebut akan didasarkan pada penilaian independen. Mengingat Nusantara Agri Sejati dimiliki oleh salah seorang pemegang saham dan masuk transaksi afiliasi.

"Dalam setiap transaksi tunduk dengan persetujuan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan fairness opinion KJPP," kata Donny

Mekanisme pembayaran utang adalah pengalihan aset Nusantara Agri Sejati tanpa pembayaran tunai ke MDRN. Harga pembelian akan dipenuhi dengan obligasi wajib konversi atau OWK MDRN. Obligasi wajib konversi ini akan menjadi sub ordinasi atas seluruh kewajiban Sevel dan tidak akan dibayar secara tunai.

Sehingga tak berdampak pada kas perusahaan ini. OWK akan dikonversi menjadi ekuitas di perusahaan dengan harga yang ditentukan oleh ahli penilai independen. "Tetapi transaksi ini terlebih dulu harus menunggu persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah tuntas semua," kata Donny.

Dalam laporan keuangan kuartal III-2017 tercatat penjualan bersih MDRN sebesar Rp 189,6 miliar atau turun 71,3% dibanding periode sama tahun 2016 sebesar Rp 660,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia