Setelah Umumkan Kinerja dan Akan Buyback Saham, Analis Ini Ubah Rekomendasi GOTO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mengumumkan kinerja 2023, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menargetkan mencapai break even adjusted EBITDA positif pada tahun 2024 dan rencana buy back saham.

Analis OCBC Sekuritas, Kevin Jonthan Panjaitan mengatakan, kinerja GOTO pada kuartal IV-2023 terjadi peningkatan baik dari aspek top-line maupun operasional. "Sebagaimana tercermin dalam EBITDA yang disesuaikan positif yang pertama kali diraih," tulis Kevin, dalam risetnya pekan lalu. Meski kecil, GOTO meraih EBITDA yang disesuaikan sekitar Rp 77 miliar pada kuartal IV 2023. 

Segmen on demand service (ODS) dengan Gojek sebagai ujung tombak kembali mendapatkan momentum pertumbuhan  gross transaction value dalam dua kuartal terakhir. Segmen financial technology (fintech) terus mencatatkan pertumbuhan pinjaman dengan inisiatif. Seperti menyediakan buy now pay later (BNPL) di TikTok Shop dan berkolaborasi dengan BFI Finance untuk menawarkan pembiayaan kendaraan.


Jumlah pinjaman dari produk pinjaman konsumen (BNPL dan Pinjaman Tunai) tumbuh sebesar 32% secara kuartalan menjadi Rp 1,9 triliun pada kuartal IV-2023. Kualitas kredit tercatat dengan non performing loan (NPL) lebih dari 90 hari sebesar 1,3% dari total kredit konsumen pada bulan Desember 2023.  "Strategi GOTO untuk penetrasi basis pelanggan yang lebih luas baik di segmen ODS dan fintech, berpotensi memulihkan pertumbuhan GOTO," ujar Kevin.

Terkait keputusan GOTO mengalihkan kepemilikan mayoritas Tokopedia ke TikTok menurut Kevin, memungkinkan GOTO keluar dari persaingan tidak sehat dengan tetap mendapatkan pendapatan fee e-commerce dari kerjasama ini.

Baca Juga: GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Rogoh Kocek US$ 200 Juta untuk Buyback

Sementara itu, terkait dengan pedoman manajemen GOTO mengenai break even adjusted EBITDA, Kevin memproyeksi bahwa GOTO bisa mencapai adjusted EBITDA yang lebih tinggi pada setiap kuartal di 2024

Kevin juga menyoroti rencana GOTO yang akan melakukan buyback saham sebanyak-banyaknya US$ 200 juta atau sekitar Rp3,1 triliun. "Kami memandang hal ini sebagai inisiatif positif dari manajemen, mengingat anjloknya harga saham GOTO secara signifikan. Pembelian kembali ini dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap nilai dan prospek GOTO," ujarnya. Dengan serangkaian pencapaian GOTO serta beberapa rencana ke depan, Kevin menaikkan rekomendasi dari hold ke buy dengan target harga Rp 80.

GOTO memang semakin mantap menggelar pembelian kembali saham alias buyback, sejalan dengan capaian kinerja sepanjang 2023.  Direktur Utama GOTO Patrick Walujo mengatakan seiring dengan perbaikan profitabilitas dan arus kas, GOTO akan mengoptimalisasi pemanfaatan modalnya sejalan dengan rencana alokasi modal yang baru disusun.

"Rencana ini mencakup inisiatif pembelian kembali saham GOTO atau share buyback sebanyak-banyaknya US$ 200 juta," jelas dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, pekan lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian