KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Setiabudi Investment Management memprediksi, kinerja reksadana campuran dan reksadana pasar uang bertumbuh positif pada 2024. Prediksi ini muncul seiring banyaknya investor yang berminat terhadap dua produk reksadana tersebut. Analis Setiabudi Investment Management, Okie Ardiastama menjelaskan, reksadana campuran saat ini cukup diminati oleh investor yang memiliki karakter moderat. Apalagi melihat pertumbuhan pasar saham pasca Pemilihan Umum (Pemilu) dalam negeri yang sudah usai, sehingga dinilai menjadi daya tarik pada reksadana campuran yang memiliki strategi moderat.
Baca Juga: Setiabudi Investment Management Targetkan Dana Kelolaan Naik 30% di 2024 Sedangkan untuk reksadana pasar uang,
diminati oleh investor yang memiliki karakter defensif, mengingat ketidakpastian ekonomi dari sisi global maupun dalam negeri yang terjadi saat ini. Dengan begitu, investor lebih antisipasi risiko jangka pendek. Berdasarkan kinerja historis satu tahun terakhir per Januari 2024, Okie menyebutkan bahwa kinerja reksadana Setiabudi Dana Pasar Uang berada di 4,8%
per annum (p.a) sedangkan reksadana Setiabudi Dana Campuran berada di 6,6% p.a. “Kami melihat pertumbuhan reksadana pasar uang di tahun ini akan relatif stabil sedangkan untuk reksadana campuran ke depan akan lebih baik dengan adanya potensi penurunan suku bunga oleh bank sentral global,” ujar Okie kepada Kontan.co.id,
saat ditemui di Kantor Setiabudi Investment Management, Jakarta, Jumat (1/3). Baca Juga: Investor Terbesar di JAWA Melepas Sebagian Kepemilikannya Meski begitu, dia mengatakan bahwa saat ini masih terdapat sejumlah tantangan, di antaranya perlambatan ekonomi di negara maju yang bisa berdampak pada pertumbuhan kinerja ekspor. Selain itu, tingginya inflasi juga berpotensi menahan kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yang berdampak pada pasar keuangan secara global. Lebih lanjut, Okie mengatakan untuk mengoptimalkan kinerja dana kelolaan atau
asset under management (AUM) tentu Setiabudi Invesment Management akan menyesuaikan dengan kondisi pasar, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. “Sehingga kami berharap
return yang dihasilkan dapat optimal.” kata dia. Di sisi lain, Setiabudi Investment Management menargetkan AUM sekitar Rp 3,75 triliun hingga Rp 3,9 triliun pada tahun 2024. Angka ini naik 25% sampai 30% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp 3 triliun.
Baca Juga: Resep para jawara reksadana pasar uang periode satu tahun Setiabudi Investment Management optimistis bahwa target AUM tersebut berpotensi bisa tercapai. Hal ini seiring dengan meningkatnya imbal hasil dari beberapa produk-produk reksadana, adanya peluncuran produk-produk baru, serta penambahan jumlah investor. Tak hanya itu, target AUM tersebut diyakini bisa tercapai karena juga didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif dan adanya prediksi penurunan suku bunga di tahun ini, sehingga
demand-nya bisa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli