KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang dokter bernama Wahyu Triasmara mempersoalkan jarum infus yang digunakan untuk Ketua DPR RI Setya Novanto. Alasannya, jarum infus itu dianggap terlalu kecil dan bahkan biasanya dipakai untuk pasien bayi atau anak kecil. Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi mengatakan bahwa tak ada masalah terkait dengan penggunaan jarum yang dianggap untuk bayi.
"Oh iya boleh saja lah," kata Fredrich ketika ditemui usai membesuk Novanto di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta, Sabtu (18/11). Bahkan, Fredrich tanpa disangka-sangka menyebut bahwa Ketua Umum Partai Golkar yang menjadi tersangka kasus korupsi proyek e-KTP tersebut sebagai bayi. "Dia (Novanto) kan memang bayi kan, begitu saja. Dia (Novanto) sendiri kan bayi," ucap Fredrich. Sebagaimana dikutip Tribunnews Jambi, akun Facebook dr Wahyu Triasmara (Dokter Sahabat Anda) menyoal jarum suntik yang digunakan Setya Novanto saat dirawat di RS Medika Permata Hijau. Wahyu heran setelah melihat pangkal jarum infus Novanto yang berwarna kuning. Sebab, biasanya jarum dengan pangkal kuning itu digunakan untuk menginfus anak-anak, yang memiliki arteri halus. Dalam unggahannya dokter muda ini menulis, "
Kami doakan semoga Bapak Setnov lekas sembuh dari musibah yg beliau alami. Hanya saran sedikit buat tmn2 sejawat yg bertugas merawat beliau mungkin jarum infusnya perlu diganti utk yg dewasa karena setahu kami yg dipakai kami lihat seperti utk bayi/anak. Saya yakin rumah sakit sebesar itu punya stok jarum infus utk dewasa,".
Setya Novanto sendiri kini dirawat di RSCM Kencana, setelah pihak RS Medika Permata Hijau merujuknya demi mendapatkan fasilitas yang lebih baik. Selain itu, Novanto kini berstatus sebagai tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebelum kecelakaan, Novanto memang sempat menghilang saat penyidik KPK mendatangi rumahnya untuk melakukan penjemputan paksa. (Moh. Nadlir) Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:
Novanto Disebut Pakai Infus Bayi, Pengacara Bilang "Kan Memang Bayi" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini