JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mematok setoran dividen BUMN tahun 2012 yang merupakan laba bersih BUMN tahun buku 2011 sebesar Rp 27,5 triliun. Jumlah ini lebih rendah ketimbang deviden BUMN tahun buku 2010 yang dibayarkan pada tahun 2011 sebesar Rp 30,1 triliun. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengungkapkan, sebenarnya, setoran dividen BUMN tahun 2012 sama seperti setoran dividen tahun ini. Hanya saja, untuk dividen BUMN tahun 2010 yang disetorkan pada tahun ini realisasinya sekitar Rp 30,1 triliun, sebab ada dividen interim yang sudah diambil sekitar Rp 3 triliun. "Tadinya kami minta Rp 25 triliun karena ada kebijakan penurunan dividen untuk memberi kesempatan pengembangan, tapi akhirnya Menkeu dan DPR meminta jadi Rp 27,5 triliun," tutur Mustafa, Kamis malam (11/8). Mustafa menambahkan, untuk setoran dividen perbankan BUMN, pemerintah tetap mematok sekitar Rp 25 triliun - Rp 30 triliun. Hanya saja, Mustafa bilang setoran deviden bank BUMN ini ada kemungkinan dikurangi jika bank yang bersangkutan berencana melakukan ekspansi kredit.
Setoran BUMN tahun 2012 Rp 27,5 triliun
JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mematok setoran dividen BUMN tahun 2012 yang merupakan laba bersih BUMN tahun buku 2011 sebesar Rp 27,5 triliun. Jumlah ini lebih rendah ketimbang deviden BUMN tahun buku 2010 yang dibayarkan pada tahun 2011 sebesar Rp 30,1 triliun. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengungkapkan, sebenarnya, setoran dividen BUMN tahun 2012 sama seperti setoran dividen tahun ini. Hanya saja, untuk dividen BUMN tahun 2010 yang disetorkan pada tahun ini realisasinya sekitar Rp 30,1 triliun, sebab ada dividen interim yang sudah diambil sekitar Rp 3 triliun. "Tadinya kami minta Rp 25 triliun karena ada kebijakan penurunan dividen untuk memberi kesempatan pengembangan, tapi akhirnya Menkeu dan DPR meminta jadi Rp 27,5 triliun," tutur Mustafa, Kamis malam (11/8). Mustafa menambahkan, untuk setoran dividen perbankan BUMN, pemerintah tetap mematok sekitar Rp 25 triliun - Rp 30 triliun. Hanya saja, Mustafa bilang setoran deviden bank BUMN ini ada kemungkinan dikurangi jika bank yang bersangkutan berencana melakukan ekspansi kredit.