JAKARTA. Kementerian Negara BUMN bersama Kementerian Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), saat ini tengah membahas tentang rencana pemangkasan setoran dividen dari bank-bank BUMN. Keempat bank BUMN tersebut adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank BNI dan Bank Tabungan Negara (BTN).Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menuturkan, nantinya pemerintah akan mengusulkan hasil kajian ini ke parlemen untuk meminta persetujuan. "Penurunan dividen bertahap," kata Mustafa, akhir pekan lalu. Menurutnya, penurunan setoran dividen bisa menambah permodalan bank-bank BUMN. Teorinya, jika permodalan kuat, ekspansi kredit bank bisa lebih leluasa. Potensi keuntungan juga bisa lebih optimal. Ujung-ujungnya, setoran pajak bank ke negara bisa semakin besar, sebagai imbas dari kian berkembangnya bisnis mereka. Mustafa memberikan hitungan, setiap pengurangan setoran dividen senilai Rp 1 triliun, bank bisa memanfaatkannya untuk menggeber penyaluran kredit hingga Rp 10 triliun. "Dari Rp 10 triliun yang berkembang itu, berarti tumbuh kesempatan kerja, pertumbuhan bisnis, dan bermuara kepada penerimaan pajak," cetus Mustafa.Deputi Menneg BUMN bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Parikesit Suprapto mengungkapkan, persentase pengurangan bisa mencapai 20%. "Kalau bank sebelumnya menyetor dividen 50% dari laba bersih, sekarang, ya, bisa 30%-an," ujarnya.Tahun lalu, Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing menyetor dividen 35% dari laba bersih tahun 2009. BTN menyetor 45% dari laba bersih.Pemerintah mengupayakan pengurangan target dividen bank-bank BUMN di tahun ini. Dengan catatan tidak ada permintaan target perolehan dividen dari DPR. "Tergantung juga dengan hasil kajian nanti," cetus Mustafa.Target perolehan dividen seluruh BUMN di APBN 2011 adalah sebesar Rp 27,5 triliun. Angka itu turun 8,6% dari ancar-ancar sebelumnya yang sebesar Rp 30,09 triliun. Dari jumlah itu, sumbangan dividen bank-bank BUMN mencapai 20%-30%. "Pengurangan dividen bank tidak akan mempengaruhi target dividen BUMN dalam APBN 2011. Porsi di setiap sektor saja yang berbeda-beda, misalnya sektor bank diperkecil, sektor lain ditambah," jelas Parikesit.Bankir senangBankir-bankir pelat merah tentu saja sumringah mendengar kabar ini. Direktur Utama BRI Sofyan Basir menyatakan, bila setoran dividen dikurangi, BRI menjanjikan ekspansi kredit bisa naik 25% dari kredit tahun lalu. "Mau dikurangi berapa, terserah pemerintah," ujar dia.Direktur Utama Bank BNI Gatot M Suwondo menambahkan, proporsi setoran dividen ke pemerintah yang ideal adalah di kisaran 25%-30% dari laba bersih. "Setiap pengucuran kredit sebesar Rp 1 triliun, modal kami tergerus 0,02%.. Kami tentu mendukung rencana ini," tegasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Setoran dividen bank BUMN bakal melandai
JAKARTA. Kementerian Negara BUMN bersama Kementerian Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), saat ini tengah membahas tentang rencana pemangkasan setoran dividen dari bank-bank BUMN. Keempat bank BUMN tersebut adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank BNI dan Bank Tabungan Negara (BTN).Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menuturkan, nantinya pemerintah akan mengusulkan hasil kajian ini ke parlemen untuk meminta persetujuan. "Penurunan dividen bertahap," kata Mustafa, akhir pekan lalu. Menurutnya, penurunan setoran dividen bisa menambah permodalan bank-bank BUMN. Teorinya, jika permodalan kuat, ekspansi kredit bank bisa lebih leluasa. Potensi keuntungan juga bisa lebih optimal. Ujung-ujungnya, setoran pajak bank ke negara bisa semakin besar, sebagai imbas dari kian berkembangnya bisnis mereka. Mustafa memberikan hitungan, setiap pengurangan setoran dividen senilai Rp 1 triliun, bank bisa memanfaatkannya untuk menggeber penyaluran kredit hingga Rp 10 triliun. "Dari Rp 10 triliun yang berkembang itu, berarti tumbuh kesempatan kerja, pertumbuhan bisnis, dan bermuara kepada penerimaan pajak," cetus Mustafa.Deputi Menneg BUMN bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Parikesit Suprapto mengungkapkan, persentase pengurangan bisa mencapai 20%. "Kalau bank sebelumnya menyetor dividen 50% dari laba bersih, sekarang, ya, bisa 30%-an," ujarnya.Tahun lalu, Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing menyetor dividen 35% dari laba bersih tahun 2009. BTN menyetor 45% dari laba bersih.Pemerintah mengupayakan pengurangan target dividen bank-bank BUMN di tahun ini. Dengan catatan tidak ada permintaan target perolehan dividen dari DPR. "Tergantung juga dengan hasil kajian nanti," cetus Mustafa.Target perolehan dividen seluruh BUMN di APBN 2011 adalah sebesar Rp 27,5 triliun. Angka itu turun 8,6% dari ancar-ancar sebelumnya yang sebesar Rp 30,09 triliun. Dari jumlah itu, sumbangan dividen bank-bank BUMN mencapai 20%-30%. "Pengurangan dividen bank tidak akan mempengaruhi target dividen BUMN dalam APBN 2011. Porsi di setiap sektor saja yang berbeda-beda, misalnya sektor bank diperkecil, sektor lain ditambah," jelas Parikesit.Bankir senangBankir-bankir pelat merah tentu saja sumringah mendengar kabar ini. Direktur Utama BRI Sofyan Basir menyatakan, bila setoran dividen dikurangi, BRI menjanjikan ekspansi kredit bisa naik 25% dari kredit tahun lalu. "Mau dikurangi berapa, terserah pemerintah," ujar dia.Direktur Utama Bank BNI Gatot M Suwondo menambahkan, proporsi setoran dividen ke pemerintah yang ideal adalah di kisaran 25%-30% dari laba bersih. "Setiap pengucuran kredit sebesar Rp 1 triliun, modal kami tergerus 0,02%.. Kami tentu mendukung rencana ini," tegasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News