Setoran dividen Bank BUMN dipangkas 10%



JAKARTA. Menteri BUMN Rini M Soemarno memastikan setoran dividen bank-bank pemerintah pada APBN-P 2015 dipangkas sekitar 10% untuk mendorong tingkat permodalan dalam rangka ekspansi perusahaan.

"Dividen Bank BUMN akan diturunkan menjadi sekitar 20% saja, dari sebelumnya sebesar 30%," kata Rini, di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (7/1).

Menurut Rini, dirinya menyambut baik usulan direksi Bank BUMN menurunkan setoran dividen demi pengembangan usaha dan dapat lebih berkompetisi.


"Kami menyetujui itu, namun masing-masing bank berbeda antara Bank BRI, Mandiri, BNI, maupun BTN, saya tidak ingat detilnya," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini perbankan nasional dihadapkan pada keharusan peningkatan "capital adequacy ratio" (CAR/rasio kecukupan modal dibandingkan dengan penyaluran kredit).

"Kalau dilihat sekarang dibandingkan perbankan dari negara ASEAN yang lain kita cukup rendah. Dengan ekonomi yang begitu besar seharusnya perbankan Indonesia lebih baik, lebih tinggi dan lebih besar," ujarnya.

Namun dikatakan Rini, selama Bank BUMN terus menyetorkan dividen pada tingkat yang tinggi, sehingga modalnya tidak maksimal.

Secara keseluruhan pemerintah mengusulkan adanya penurunan setoran dividen BUMN pada APBN-P 2015 dari sebelumnya Rp 44 triliun, menjadi sekitar Rp 35 triliun.

"Penurunan rasio setoran dividen disesuaikan dengan sektor usaha dan kondisi bisnis perseroan. Perusahaan energi seperti Pertamina, perusahaan jasa seperti konstruksi bisa menurunkan setoran untuk pengembangan usaha," ujarnya.

Selain menurunkan dividen ada juga BUMN yang sama sekali tidak menyetor dividen karena memang menderita rugi seperti PT Garuda Indonesia Tbk, PT Aneka Tambang Tbk dan PT Krakatau Steel Tbk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto