Setrum bisnis listrik Kalla Group makin kuat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kalla Group serius mengembangkan sayap bisnis di sektor energi. Tercatat, perusahaan keluarga milik Haji Kalla ini berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di wilayah Sulawesi, lewat anak usahaanya, yakni PT Poso Energy.

Dari tiga pembangkit berkapasitas 650 megawatt (MW) yang direncanakan dibangun, satu PLTA yakni Poso II sudah beroperasi pertengahan tahun 2016 lalu. Selanjutnya, Kalla Group menargetkan pada tahun 2019 nanti dua PLTA lain, yakni Poso I dan Poso III dapat segera menyusul untuk dioperasikan.

Deputi Presiden Direktur Kalla Group Disa Novianty mengatakan, langkah perusahaan masuk ke sektor bisnis energi baru terbarukan (EBT), khususnya melalui pembangunan PLTA ini karena potensi sumber daya yang mendukung. "Selain itu, perusahaan kami juga berkomitmen terus menjaga kelestarian lingkungan," klaim Disa, Selasa (7/11).


Disa mengklaim, seluruh teknologi dalam pembangunan PLTA Poso tersebut merupakan karya anak bangsa.

Ia menambahkan, ketiga PLTA yang dibangun telah dilakukan penandatanganan jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Meski enggan merinci, Disa bilang sumbangsih sektor energi untuk pendapatan atau revenue Kalla Group cukup besar. Porsinya mencapai 25%. Jumlah ini seperti sumbangan di sektor otomotif yang telah lama digeluti perusahaan.

Ke depan, sektor energi ini tidak mustahil dapat menjadi tulang punggung atau backbone Kalla Group. Pasalnya, setelah ketiga PLTA Poso ini rampung, Kalla Group akan berekspansi lagi mengembangkan bisnis energi di wilayah Sulawesi.

Menjaga market

Kondisi perekonomian yang belum stabil turut memberikan dampak terhadap bisnis Kalla Group. Namun, perusahaan ini tetap berusaha menjaga pertumbuhan bisnis di kisaran 5%–7% setiap tahun.

Walaupun cukup tertatih, Kalla Group tetap berkomitmen menjaga market di wilayah timur Indonesia. Beberapa rencana ekspansi untuk tahun depan sudah mulai digulirkan di masing-masing lini bisnis yang dimiliki.

Dengan pembangunan di Indonesia timur yang sangat cepat, digabung dengan digitalisasi di berbagai industri utama, kami perlu menginovasi dan memodernisasi bisnis kami agar tetap mampu bersaing, ujar Solihin Jusuf Kalla, Direktur Kalla Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina