HONGKONG. Kendati harga ruang ritel di Hongkong terus meroket, para peritel dunia tetap menyerbu masuk ke salah satu pusat bisnis Asia ini. Para turis dari China menjadi incaran utama para peritel global ini. Tahun lalu, sebanyak 28 juta turis dari China melancong ke Hongkong. Gap Inc., misalnya, tak keberatan membayar sewa ruang mal, yang menurut Savills Plc. naik 32% di lokasi utama pada tahun lalu. sewa ruang ritel di Hongkong dipreksi terus naik meskipun ekonomi global dan pasar properti melambat. Tak mustahil, sewa ruang ritel di Causeway Bay tak lama lagi sama mahal atau bahkan lebih mahal ketimbang sewa gerai Gap di Times Square, New York.Forever 21, yang membuka gerai pertamanya di Hongkong pada Januari lalu, mengaku membayar sewa ruang sebesar US$ 1,4 juta per bulan. Tak pelak, ini adalah sewa gerai Forever 21 yang termahal, baik dari hitungan per meter persegi maupun nilai totalnya. Sewa gerai Forever 21 di New York saja lebih murah ketimbang sewa gerai ini. "Hongkong adalah pintu gerbang ke China. Kami rasa, penting untuk memantapkan brand kami di China," ujar Larry Meyer, Executive Vice President Forever 21.Saat ini, tarif sewa ruang ritel di kawasan Causeway Bay, Hongkong, mencapai US$ 1.943 per kaki persegi atau sekitar US$ 6.374,67 per meter persegi. Alhasil, menurut perusahaan jasa realestat Cushman & Wakefield yang berbasis di New York, Causeway Bay merupakan kawasan pertokoan termahal kedua di dunia pada 2011. Fifth Avenue masih berada di urutan teratas sementara Ginza di Tokyo berada di posisi ketiga, disusul Bond Street di London dan Champs Elysees di Paris.Perusahaan-perusahaan ritel yang menyasar remaja, seperti Gap dari San Francisco, Abercrombie & Fitch Co, dan Forever 21, sepertinya tak keberatan membayar sewa mahal itu demi menjaring turis asal China. "Ini merupakan investasi yang bagus," ujar Jeff Kirwan, Direktur Gap untuk area China, dalam sebuah wawancara di Shanghai. Gap membuka gerai pertama mereka di distrik finansial Central pada November tahun lalu. Sayang, Kirwan menolak menyebutkan nilai investasi yang dikeluarkan oleh produsen t-shirt dan jeans ini. “Kami mengesampingkan bujet dan ketika kami berpikir tentang hasil yang kami perlukan untuk menutupnya, ternyata kami melampauinya," ujar Kirwan.Namun, biaya sewa yang terus meroket tersebut membuat sebagian pelaku ritel lainnya terpaksa angkat kaki dari Hongkong. Esprit Holdings Ltd, misalnya, justru menutup sejumlah gerai di Hongkong. Padahal, Esprit tengah berupaya meningkatkan keuntungannya dari pasar global.Tak bisa dipungkiri, turis asal China memang merupakan target pasar yang empuk. Kerap terlihat, mereka mengantri panjang di gerai-gerai Louis Vuitton, Burberry dan Gucci yang berada di kawasan Tsim Sha Tsui di semenanjung Kowloon. Hong Kong Economic Times menyebutkan, Burberry Group Plc berniat membayar HK$ 6,5 juta atau setara US$ 840.000 untuk mendapatkan ruang seluas 5.200 kaki persegi atau sekitar 1.584,96 m2 di Causeway bay. Dengan kata lain, produsen barang mewah terbesar di Inggris tersebut berani membayar 250% lebih mahal ketimbang penyewa sebelumnya. Jurubicara Burberry di London menolak mengomentari berita ini. Agen properti Savills menyebut, kenaikan harga sewa ruang ritel di Hongkong melesat melebihi kawasan London dan New York berkat tingginya penjualan ritel di kawasan ini. "Semakin tinggi penjualan, semakin tinggi harga sewanya," ujar Nick Bradstreet, Head of Leasing Savills.Data pemerintah menunjukkan, penjualan ritel di Hongkong tumbuh 25% pada 2011. Bradstreet memperkirakan, tahun ini biaya sewa ruang ritel di lokasi utama Hongkong akan naik 15%, setelah naik 32% pada tahun lalu.
Sewa Ruang Meroket, Peritel Global Serbu Hongkong
HONGKONG. Kendati harga ruang ritel di Hongkong terus meroket, para peritel dunia tetap menyerbu masuk ke salah satu pusat bisnis Asia ini. Para turis dari China menjadi incaran utama para peritel global ini. Tahun lalu, sebanyak 28 juta turis dari China melancong ke Hongkong. Gap Inc., misalnya, tak keberatan membayar sewa ruang mal, yang menurut Savills Plc. naik 32% di lokasi utama pada tahun lalu. sewa ruang ritel di Hongkong dipreksi terus naik meskipun ekonomi global dan pasar properti melambat. Tak mustahil, sewa ruang ritel di Causeway Bay tak lama lagi sama mahal atau bahkan lebih mahal ketimbang sewa gerai Gap di Times Square, New York.Forever 21, yang membuka gerai pertamanya di Hongkong pada Januari lalu, mengaku membayar sewa ruang sebesar US$ 1,4 juta per bulan. Tak pelak, ini adalah sewa gerai Forever 21 yang termahal, baik dari hitungan per meter persegi maupun nilai totalnya. Sewa gerai Forever 21 di New York saja lebih murah ketimbang sewa gerai ini. "Hongkong adalah pintu gerbang ke China. Kami rasa, penting untuk memantapkan brand kami di China," ujar Larry Meyer, Executive Vice President Forever 21.Saat ini, tarif sewa ruang ritel di kawasan Causeway Bay, Hongkong, mencapai US$ 1.943 per kaki persegi atau sekitar US$ 6.374,67 per meter persegi. Alhasil, menurut perusahaan jasa realestat Cushman & Wakefield yang berbasis di New York, Causeway Bay merupakan kawasan pertokoan termahal kedua di dunia pada 2011. Fifth Avenue masih berada di urutan teratas sementara Ginza di Tokyo berada di posisi ketiga, disusul Bond Street di London dan Champs Elysees di Paris.Perusahaan-perusahaan ritel yang menyasar remaja, seperti Gap dari San Francisco, Abercrombie & Fitch Co, dan Forever 21, sepertinya tak keberatan membayar sewa mahal itu demi menjaring turis asal China. "Ini merupakan investasi yang bagus," ujar Jeff Kirwan, Direktur Gap untuk area China, dalam sebuah wawancara di Shanghai. Gap membuka gerai pertama mereka di distrik finansial Central pada November tahun lalu. Sayang, Kirwan menolak menyebutkan nilai investasi yang dikeluarkan oleh produsen t-shirt dan jeans ini. “Kami mengesampingkan bujet dan ketika kami berpikir tentang hasil yang kami perlukan untuk menutupnya, ternyata kami melampauinya," ujar Kirwan.Namun, biaya sewa yang terus meroket tersebut membuat sebagian pelaku ritel lainnya terpaksa angkat kaki dari Hongkong. Esprit Holdings Ltd, misalnya, justru menutup sejumlah gerai di Hongkong. Padahal, Esprit tengah berupaya meningkatkan keuntungannya dari pasar global.Tak bisa dipungkiri, turis asal China memang merupakan target pasar yang empuk. Kerap terlihat, mereka mengantri panjang di gerai-gerai Louis Vuitton, Burberry dan Gucci yang berada di kawasan Tsim Sha Tsui di semenanjung Kowloon. Hong Kong Economic Times menyebutkan, Burberry Group Plc berniat membayar HK$ 6,5 juta atau setara US$ 840.000 untuk mendapatkan ruang seluas 5.200 kaki persegi atau sekitar 1.584,96 m2 di Causeway bay. Dengan kata lain, produsen barang mewah terbesar di Inggris tersebut berani membayar 250% lebih mahal ketimbang penyewa sebelumnya. Jurubicara Burberry di London menolak mengomentari berita ini. Agen properti Savills menyebut, kenaikan harga sewa ruang ritel di Hongkong melesat melebihi kawasan London dan New York berkat tingginya penjualan ritel di kawasan ini. "Semakin tinggi penjualan, semakin tinggi harga sewanya," ujar Nick Bradstreet, Head of Leasing Savills.Data pemerintah menunjukkan, penjualan ritel di Hongkong tumbuh 25% pada 2011. Bradstreet memperkirakan, tahun ini biaya sewa ruang ritel di lokasi utama Hongkong akan naik 15%, setelah naik 32% pada tahun lalu.