Jumlah perkantoran yang tumbuh pesat di kota-kota besar juga bisa jadi peluang bisnis yang menggiurkan. Lihat saja bisnis penyewaan mebel perabotan untuk perkantoran. Usaha jasa penyewaan ini bisa mendatangkan omzet puluhan juta rupiah per bulan. Tertarik?Pertumbuhan perkantoran di kota-kota besar membawa berkah bagi usaha penyewaan mebel. Semakin banyak perkantoran baru, semakin besar peluang usaha penyewaan perabotan ini.Kehadiran jasa penyewaan mebel ini tentu bisa menjadi solusi praktis bagi pengelola kantor. Mereka tak perlu repot harus membeli mebel untuk kebutuhan kantornya.Salah satu penyedia mebel sewaan itu adalah Muhammad Dahwani Priyatno, atau biasa dipanggil Nanang. Ia menekuni usaha penyewaan mebel sejak awal 2011 dengan mengusung bendera fasilitaskantor.com.Beragam jenis mebel ia tawarkan, di antaranya, meja kerja, meja rapat, kursi, hingga sofa tamu. Semua jenis mebel itu tarif sewanya mulai Rp 600.000 sampai Rp 4 juta per unit. "Masa waktu sewa minimal enam bulan," terang Nanang.Pria usia 35 tahun ini terjun ke usaha penyewaan mebel karena melihat peluang bisnisnya yang terbuka. Apalagi, bisnis penyewaan mebel itu belum banyak pesaing. "Peluang bisnis ini sangat bagus karena belum ada pelaku usaha yang mendominasi," terang Nanang yang berkantor di Jakarta itu.Walaupun usia usahanya belum cukup setahun, tapi Nanang sudah memiliki enam klien. Setiap klien, rata-rata menyewa 40 unit mebel dengan jangka waktu sewa rata-rata enam bulan. Dalam hitungan Nanang, dari usaha ini, saban bulan rata-rata ia bisa meraih omzet Rp 30 juta. "Klien kami ada di perkantoran elit, dan di perkantoran kelas ruko," tutur Nanang. Melihat pasar nan gurih ini, tentu Nanang pun berupaya menambah koleksi mebelnya.Pemain lain yang menyewakan mebel adalah PT Grande Professional Equipment (GPE) di Jakarta. Perusahaan ini terjun ke jasa penyewaan mebel sejak dua tahun lalu.Sammy Shakti Reffaldy, Manajer Pemasaran GPE bilang, mengungkapkan, sebelumnya Grande adalah usaha yang bergerak di jasa event organizer (EO). "Dari kegiatan EO kurang lebih selama lima tahun itu, kami punya stok mebel yang ternyata berpeluang kami sewakan," terang Sammy.Menurut Sammy, kebanyakan penyewa adalah juga perusahaan EO yang merupakan jaringan lama perusahaan. Sama seperti Nanang, Grande juga menyewakan kursi, meja bar, dan juga sofa berbagai ukuran. Grande menerapkan sistem sewa harian untuk mebel itu dengan tarif mulai Rp 20.000 sampai Rp 2,5 juta per unit, tergantung jenis mebelnya. Untuk sewa mingguan atau bulanan, tarif tergantung kesepakatan.Dari puluhan kliennya itu, Grande mampu meraup omzet lebih Rp 50 juta per bulan. Selain di Jakarta, klien Grande ada di Bandung dan Yogyakarta. Bahkan dalam SEA Games 2011 di Palembang lalu, mebel mereka juga disewa. "Usaha ini potensial, karena kebutuhan mebel selalu ada," ujar Sammy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sewakan mebel untuk kantor biar laba duduk nyaman
Jumlah perkantoran yang tumbuh pesat di kota-kota besar juga bisa jadi peluang bisnis yang menggiurkan. Lihat saja bisnis penyewaan mebel perabotan untuk perkantoran. Usaha jasa penyewaan ini bisa mendatangkan omzet puluhan juta rupiah per bulan. Tertarik?Pertumbuhan perkantoran di kota-kota besar membawa berkah bagi usaha penyewaan mebel. Semakin banyak perkantoran baru, semakin besar peluang usaha penyewaan perabotan ini.Kehadiran jasa penyewaan mebel ini tentu bisa menjadi solusi praktis bagi pengelola kantor. Mereka tak perlu repot harus membeli mebel untuk kebutuhan kantornya.Salah satu penyedia mebel sewaan itu adalah Muhammad Dahwani Priyatno, atau biasa dipanggil Nanang. Ia menekuni usaha penyewaan mebel sejak awal 2011 dengan mengusung bendera fasilitaskantor.com.Beragam jenis mebel ia tawarkan, di antaranya, meja kerja, meja rapat, kursi, hingga sofa tamu. Semua jenis mebel itu tarif sewanya mulai Rp 600.000 sampai Rp 4 juta per unit. "Masa waktu sewa minimal enam bulan," terang Nanang.Pria usia 35 tahun ini terjun ke usaha penyewaan mebel karena melihat peluang bisnisnya yang terbuka. Apalagi, bisnis penyewaan mebel itu belum banyak pesaing. "Peluang bisnis ini sangat bagus karena belum ada pelaku usaha yang mendominasi," terang Nanang yang berkantor di Jakarta itu.Walaupun usia usahanya belum cukup setahun, tapi Nanang sudah memiliki enam klien. Setiap klien, rata-rata menyewa 40 unit mebel dengan jangka waktu sewa rata-rata enam bulan. Dalam hitungan Nanang, dari usaha ini, saban bulan rata-rata ia bisa meraih omzet Rp 30 juta. "Klien kami ada di perkantoran elit, dan di perkantoran kelas ruko," tutur Nanang. Melihat pasar nan gurih ini, tentu Nanang pun berupaya menambah koleksi mebelnya.Pemain lain yang menyewakan mebel adalah PT Grande Professional Equipment (GPE) di Jakarta. Perusahaan ini terjun ke jasa penyewaan mebel sejak dua tahun lalu.Sammy Shakti Reffaldy, Manajer Pemasaran GPE bilang, mengungkapkan, sebelumnya Grande adalah usaha yang bergerak di jasa event organizer (EO). "Dari kegiatan EO kurang lebih selama lima tahun itu, kami punya stok mebel yang ternyata berpeluang kami sewakan," terang Sammy.Menurut Sammy, kebanyakan penyewa adalah juga perusahaan EO yang merupakan jaringan lama perusahaan. Sama seperti Nanang, Grande juga menyewakan kursi, meja bar, dan juga sofa berbagai ukuran. Grande menerapkan sistem sewa harian untuk mebel itu dengan tarif mulai Rp 20.000 sampai Rp 2,5 juta per unit, tergantung jenis mebelnya. Untuk sewa mingguan atau bulanan, tarif tergantung kesepakatan.Dari puluhan kliennya itu, Grande mampu meraup omzet lebih Rp 50 juta per bulan. Selain di Jakarta, klien Grande ada di Bandung dan Yogyakarta. Bahkan dalam SEA Games 2011 di Palembang lalu, mebel mereka juga disewa. "Usaha ini potensial, karena kebutuhan mebel selalu ada," ujar Sammy. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News