JAKARTA. PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) mengaet Caterpillar Inc (CAT) untuk membuat pembangkit listik berteknologi
Hybrid Renewable pertama di Indonesia. Teknologi ini merupakan kombinasi mesin konvensional dengan tenaga matahari sepanjang hari. Pembangkit ini akan membuat
cost lebih rendah dan dengan implementasinya yang cepat.
Pembangkit ini dipercaya cocok untuk daerah yang sulit mendapatkan pasokan lantaran ketergantungan dengan energi fosil. Kombinasi teknologi ini dapat menghemat
cost 20-50% dibandingkan diesel. Micorgrid Comercial Manager Electric Power Division Caterpillar Inc. Rob Schueffner mengungkapkan, pembangkit ini juga menjamin kestabilan pasokan. "Juga bisa diimplementasikan lebih cepat, tidak menunggu
field study yang bahkan bisa menghabiskan waktu selama dua tahun," kata Rob. Namun, Sewatama masih menunggu kepastian payung hukum dari Kementerian ESDM. Rencananya, untuk
pilot project-nya akan diusulkan di Bali Nusa Panida, Sumba, dan Bima dengan total keseluruhannya 18 MW. "Kombinasinya tergantung kondisi daerahnya, kita belum menentukan titik koordinatnya," kata Edi Prayitno Hirsam, Chief Growth Officer PT Sumberdaya Sewatama.
Diperkirakan investasi untuk 1 MW sekitar US$ 3 juta. Rencananya untuk pilot project ini bisa dimulai pada tahun depan. Pembangkit untuk 1 MW diperkirakan bisa selesai selama 6 bulan. Selain itu untuk 1 MW diperlukan lahan sebesar 1 ha. "Ini yang kita minta juga dukungan Kementerian ESDM karena biasanya pembangkit ini terkendalanya pada lahan," kata di. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto