KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Global Energy Tbk (
SGER) kembali menandatangani kontrak jual beli batubara. Kali ini, SGER telah meneken perjanjian induk jual beli (offtake) batubara dengan PT Merge Mining Industri pada 11 November 2024. Dalam perjanjian tersebut, SGER bertindak sebagai pembeli. Sedangkan PT Merge Mining Industri sebagai penjual. "Volume kontrak ini adalah sebesar 2 juta metrik ton dengan potensi
revenue sebesar Rp 3 triliun," ungkap Corporate Secretary Sumber Global Energy, Michael Harold dalam keterbukaan informasi, Rabu (13/11).
Dalam keterangan terpisah, Michael menerangkan PT Merge Mining Industri selaku penjual bermaksud untuk menjual maksimal hingga 2 juta metrik ton batubara kepada SGER. Perjanjian ini akan diawasi oleh PT Merge Energy Sources Development selaku pemilik 172.045 saham PT Merge Mining Industri.
Baca Juga: Sumber Global (SGER) Diduga Melanggar Kontrak Batubara ke Vietnam, Ini Kata Manajemen Batubara yang dibeli SGER dari PT Merge Mining Industri memiliki spesifikasi nilai gross calorific value 6.300 kcal/kg dengan kandungan abu 14%, dan total kandungan sulfur 0,5%. Batubara ini merupakan hasil produksi dari wilayah pertambangan milik PT Merge Mining Industri sendiri, dan tidak tercampur atau berasal dari hasil produksi pihak ketiga. “Batubara akan dikirimkan oleh penjual kepada SGER dimulai sejak November 2024 sampai dengan selambat-lambatnya pada Oktober 2028,” kata Michael dalam siaran tertulis, Rabu (13/11).
Michael bilang, perjanjian
offtake ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan pasokan (supply) batubara kepada pelanggan SGER. "Sebagai salah satu perusahaan trading batubara terkemuka di Indonesia, SGER senantiasa memasok batubara berkualitas bagi pelanggan dengan harga yang bersaing," klaim Michael. Menurut Michael, prospek batubara ke depan masih apik. Sebab, batubara tetap menjadi salah satu sumber energi utama terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia dan negara Asia Tenggara.
Baca Juga: Sumber Global Energy (SGER) Dapat Kontrak Penjualan Batubara di Vietnam “Meskipun ada tekanan global untuk beralih ke energi bersih, permintaan batubara masih stabil, terutama dari negara-negara seperti India, China, dan beberapa negara Asia lainnya yang terus meningkatkan konsumsi energi untuk mendukung pertumbuhan ekonominya,” tandas Michael. Dari sisi kinerja, per kuartal III-2024 SGER membukukan pendapatan Rp 10,88 triliun atau naik 14,30% dari pendapatan pada kuartal III-2023 sebesar Rp 9,52 triliun. Kenaikan pendapatan SGER sepanjang periode sembilan bulan 2024 ini didorong oleh kenaikan penjualan batubara dan nikel.
SGER mengantongi penjualan batubara senilai Rp 10,65 triliun, naik 12,84% secara year-on-year. Kemudian, penjualan nikel SGER melesat 211,96% menjadi Rp 228.52 miliar dari sebelumnya hanya Rp 73,25 miliar di kuartal III-2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli