KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan manufaktur alat berat dan truk asal China, Shandong Heavy Industry Group menjalin kerja sama
joint venture dengan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) untuk mencaplok saham MNC Leasing. Adapun kepemilikan Shandong Heavy Industry Group di MNC Leasing dilakukan melalui anak perusahaannya, yakni SINOTRUK. Kelak, SINOTRUK bakal mendekap 40% saham MNC Leasing. Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, untuk bisa mengambil saham MNC Leasing, SINOTRUK menggelontorkan dana sebesar Rp 274 miliar.
"Ini setara dengan dua kali
book value, yang terbagi menjadi 20% saham lama yang dimiliki oleh BCAP dan penerbitan saham baru sebesar 20%," jelas dia dalam keterangannya, Selasa (23/1).
Baca Juga: MNC Kapital (BCAP) Gandeng Bank Rakyat Malaysia Untuk Tingkatkan Layanan Bagi Pekerja Hary Tanoe bilang dana dari penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk pengembangan jaringan kantor MNC Leasing. Khususnya, di sekitar pertambangan, agar lebih dekat dengan pelaku bisnis alat berat. Melalui
joint venture ini, SINOTRUK dapat memperkuat bisnis penjualan alat berat dan truknya di Indonesia. MNC Leasing akan menjadi mitra strategis untuk menyediakan pembiayaan kepada pelanggannya. "Dari sisi MNC Leasing, investasi ini akan memperkuat struktur permodalan dan membuka peluang untuk mendapatkan tambahan pendanaan dari mitra internasional," kata Hary Tanoe. Namun setelah penandatanganan perjanjian
joint venture, investasi ini masih memerlukan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diharapkan akan didapatkan dalam waktu enam bulan ke depan. Hary Tanoe menjelaskan dengan adanya pemegang saham baru, MNC Leasing akan mengubah jajaran manajemen. Nantinya, akan ada dua direktur dan satu komisaris dari SINOTRUK akan bergabung ke MNC Leasing.
"MNC Leasing akan fokus pada kolaborasi aktif dengan merek alat berat dan truk di bawah SINOTRUK, terutama untuk pembiayaan ke sektor pertambangan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat