JAKARTA. PT Sharp Electronics Indonesia meraih penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2015. Tahun 2015 ini Dalam acara yang diselenggarakan pada Kamis (4/6) kemarin itu, Sharp Indonesia memborong empat penghargaan sekaligus. Yakni pelopor pencegahan polusi, pengembangan energi baru dan terbarukan, pengembangan keanekaragaman hayati dan pengembangan pengolahan sampah terpadu. Hal ini tidak hanya diwujudkan Sharp lewat produk-produk teknologi miliknya tapi juga lewat aktivitas operasional kedua pabriknya di Indonesia. Sharp melalui pabriknya di Pulogadung (Jakarta) dan Karawang (Jawa Barat) menggunakan konsep Super Green Factory. Salah satu contohnya adalah upaya berkala yang dilakukan Sharp untuk mengukur emisi gas yang dikeluarkan oleh cerobong-cerobong proses, genset dan kendaraan yang digunakan untuk operasional pabrik. “Sharp juga memasang target penurunan jumlah rasio emisi C02 dibandingkan dengan unit produk yang dihasilkan minimal 2% setiap tahunnya,” ,” kata Haruhiko Sano, General Manager Divisi Brand Strategy Group Sharp Indonesia, dalam rilisnya Jumat (5/6). Di luar mengurangi pencemaran udara, Sharp juga berupaya mengurangi laju perubahan iklim. Ini dilakukan dengan memanfaatkan panel surya pembangkit listrik sebanyak 360 unit yang mampu menghasilkan 66.000 watt untuk menyuplai 60% kebutuhan listrik di pabrik Karawang. “Masih di pabrik Karawang juga terdapat hutan kecil seluas 15.067 meter persegi untuk menekan pembuangan gas CO2 ke udara dan menyuplai oksigen untuk sekitar,” jelas Haruhiko. Semua itu berujung pada penerapan zero waste pada limbah pabrik Karawang yang juga didukung dengan aksi reduce, reuse, recycle. Adapun IGA 2015 merupakan program yang diinisiasi oleh The La Tofi School of CSR yang didukung oleh Kementerian Kehutanan dan Kementerian Perindustrian.
Sharp Indonesia raih empat penghargaan IGA 2015
JAKARTA. PT Sharp Electronics Indonesia meraih penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2015. Tahun 2015 ini Dalam acara yang diselenggarakan pada Kamis (4/6) kemarin itu, Sharp Indonesia memborong empat penghargaan sekaligus. Yakni pelopor pencegahan polusi, pengembangan energi baru dan terbarukan, pengembangan keanekaragaman hayati dan pengembangan pengolahan sampah terpadu. Hal ini tidak hanya diwujudkan Sharp lewat produk-produk teknologi miliknya tapi juga lewat aktivitas operasional kedua pabriknya di Indonesia. Sharp melalui pabriknya di Pulogadung (Jakarta) dan Karawang (Jawa Barat) menggunakan konsep Super Green Factory. Salah satu contohnya adalah upaya berkala yang dilakukan Sharp untuk mengukur emisi gas yang dikeluarkan oleh cerobong-cerobong proses, genset dan kendaraan yang digunakan untuk operasional pabrik. “Sharp juga memasang target penurunan jumlah rasio emisi C02 dibandingkan dengan unit produk yang dihasilkan minimal 2% setiap tahunnya,” ,” kata Haruhiko Sano, General Manager Divisi Brand Strategy Group Sharp Indonesia, dalam rilisnya Jumat (5/6). Di luar mengurangi pencemaran udara, Sharp juga berupaya mengurangi laju perubahan iklim. Ini dilakukan dengan memanfaatkan panel surya pembangkit listrik sebanyak 360 unit yang mampu menghasilkan 66.000 watt untuk menyuplai 60% kebutuhan listrik di pabrik Karawang. “Masih di pabrik Karawang juga terdapat hutan kecil seluas 15.067 meter persegi untuk menekan pembuangan gas CO2 ke udara dan menyuplai oksigen untuk sekitar,” jelas Haruhiko. Semua itu berujung pada penerapan zero waste pada limbah pabrik Karawang yang juga didukung dengan aksi reduce, reuse, recycle. Adapun IGA 2015 merupakan program yang diinisiasi oleh The La Tofi School of CSR yang didukung oleh Kementerian Kehutanan dan Kementerian Perindustrian.