Sharp jual unit bisnis LCD ke Hon Hai



TOKYO. Sharp Corp terus berjuang memperbaiki rapor kinerja. Melepas aset yang merugi menjadi salah satu cara yang dipilih Sharp. Produsen elektronik asal Jepang ini dikabarkan bakal menjual unit bisnis liquid crystal display (LCD) dalam waktu dekat.

Sumber Reuters mengabarkan, Sharp telah memulai pembicaraan dengan perusahaan asal Taiwan, Hon Hai Precision Industry Co. Pembicaraan tersebut terkait penjualan aset unit bisnis LCD.

"Sharp berencana memisahkan (spin off) unit bisnis LCD sebelum sebagian sahamnya dijual kepada Hon Hai. Sharp juga memungkinkan suntikan uang tunai dari entitas lain, termasuk dari Innovation Network Corporation," ujar sumber Reuters, kemarin.


Negosiasi antara Sharp dan Hon Hai terwujud setelah CEO Sharp Kozo Takahashi mengungkapkan rencana untuk merestrukturisasi unit bisnis LCD dan unit konsumer elektronik di bulan lalu. Sejatinya, Sharp dan Hon Hai pernah terlibat pembicaraan bisnis serius soal ini di tahun 2012 silam.

Namun, negosiasi itu terhenti karena Hon Hai ingin menjadi saham pengendali di bisnis Sharp. Kendati begitu, keduanya masih bermitra dalam kongsi bisnis produksi LCD di pabrik Osaka Western Japan.

Hon Hai atau lebih dikenal dengan nama Foxconn Technology Group, memang tengah gencar memperbesar bisnis LCD. Awal tahun ini, Hon Hai tengah menjajaki kerjasama dengan Innolux Corp, produsen layar datar, untuk membangun pabrik di Taiwan.

Nilai investasi proyek ini mencapai T$ 86,8 miliar atau sekitar US$ 3,12 miliar. Langkah Foxconn, produsen komponen elektronik terbesar di dunia, dengan Innolux merupakan bagian dari upaya diversifikasi bisnis baru.

Sebab, selama ini Foxconn lebih dikenal sebagai perakit produk Apple Inc. Sebelumnya, Foxconn telah mengakuisisi perusahaan jaringan seluler Taiwan dan penyedia layanan teknologi informasi (TI) Korea Selatan.

Bagi Sharp, investor strategis merupakan dewa penyelamat di tengah kondisi keuangan yang terus memburuk. Gambaran saja, di kuartal II atau periode April-Juni tahun ini, Sharp membukukan rugi bersih hingga ¥ 33,98 miliar. Pemicunya adalah anjloknya penjualan LCD untuk pasar  smartphone.

Editor: Hendra Gunawan