JAKARTA. Sharp mengembangkan teknologi plamacluster yang mampu mencegah penyakit tuberculosis. Bekerjasama dengan WHO Global Health Workforce Aliance National Tuiberculosis and Lung Disease, Sharp melakukan penelitian terhadap teknologi plasmacluster (100.000 ion/cm3). Ini telah terbukti efektif dalam menurunkan risiko penurunan tuberculosis pada petugas layanan kesehatan rumah sakit dan meningkatkan pencegahan resistensi4 obat pada pasien tuberculosis untuk pertama kalinya dalam sejarah. Untuk itu, Sharp berinvestasi sebesar ¥ 388,8 miliar. Teknologi ini masih memerlukan proses panjang, sebab butuh pengakuan dari berbagai institusi pemerintahan yang berada di setiap pasar Sharp, salah satunya Indonesia. “Tidak menuntut kemungkinan kami akan mulai memasarkan produk yang menerapkan plasmacluster (100.000 ion/cm3) di Indonesia pada satu sampai dua tahun ke depan,” Kata Fumihiro Irie Presiden Director PT Sharp Electronic’s Indonesia, kepada KONTAN, Kamis (9/9).
Sharp kembangkan teknologi plasmacluster
JAKARTA. Sharp mengembangkan teknologi plamacluster yang mampu mencegah penyakit tuberculosis. Bekerjasama dengan WHO Global Health Workforce Aliance National Tuiberculosis and Lung Disease, Sharp melakukan penelitian terhadap teknologi plasmacluster (100.000 ion/cm3). Ini telah terbukti efektif dalam menurunkan risiko penurunan tuberculosis pada petugas layanan kesehatan rumah sakit dan meningkatkan pencegahan resistensi4 obat pada pasien tuberculosis untuk pertama kalinya dalam sejarah. Untuk itu, Sharp berinvestasi sebesar ¥ 388,8 miliar. Teknologi ini masih memerlukan proses panjang, sebab butuh pengakuan dari berbagai institusi pemerintahan yang berada di setiap pasar Sharp, salah satunya Indonesia. “Tidak menuntut kemungkinan kami akan mulai memasarkan produk yang menerapkan plasmacluster (100.000 ion/cm3) di Indonesia pada satu sampai dua tahun ke depan,” Kata Fumihiro Irie Presiden Director PT Sharp Electronic’s Indonesia, kepada KONTAN, Kamis (9/9).