Sharp targetkan penjualan air purifier plasmacluster 15.000 unit per bulan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) mencatatkan lonjakan penjualan air purifier atau alat pembersih udara berteknologi plasmacluster di masa pandemi Covid-19. Adapun manajemen SEID optimistis penjualan air purifier di 2021 akan sebaik tahun lalu.

Sebelumnya pada September 2020, SEID mengungkapkan penjualan air purifier berteknologi plasmacluster tumbuh hingga lima kali lipat dari sebelumnya.

Rinciannya, biasanya SEID menjual sekitar 2.000 unit hingga 3.000 unit per bulan (sebelum pandemi corona), kemudian melonjak hampir 10.000 per bulannya.


National Sales Senior General Manager Sharp Electronics Indonesia Andri Adi Utomo mengungkapkan, sampai dengan akhir 2020  penjualan air purifier plasmacluster masih mencatatkan pertumbuhan hingga 5 kali lipat dibandingkan 2019.

"Total penjualan air purifier di sepanjang 2020 tumbuh 400% hingga 500% yoy dibandingkan 2019," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/2).

Baca Juga: Ini strategi Sharp hadapi persaingan smartphone yang makin ketat

Kendati penjualannya masih baik, Andri mengakui di kuartal IV 2020 penjualannya tidak setinggi kuartal sebelumnya karena  muncul pemain-pemain baru di air purifier dengan harga yang kompetitif, khususnya brand dari China.

Andri memproyeksikan pasar akan sangat kompetitif sehingga persaingan akan cukup berat bagi Sharp sepanjang 2021.

Andri mengakui, SEID telah menyiapkan strategi untuk tetap eksis di pasar air purifier dengan cara lebih agresif menjelaskan tentang plasmacluster air purifier yang secara aktif melumpuhkan virus, termasuk Covid-19. Selain itu, SEID juga akan membuat promo offline dan online secara masif.

Lewat cara tersebut, SEID menargetkan dapat menjual produk air  purifier plasmacluster sebanyak 15.000 per bulan. Pada Januari 2021, Sharp sudah merealisasikan 13.000 unit air purifier.

"Kami akan terus dan bisa tembus 15.000 unit per bulan. Jadi 2021 harusnya masih bisa sebaik 2020," kata Andri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto