BAGHDAD. Meski gejolak politik dan keamanan masih melanda Irak, minat Royal Dutch Shell Plc. (Shell) untuk berinvestasi di negara tersebut tidak surut. Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) multinasional patungan Belanda-Inggris ini berencana mendirikan pabrik petrokimia di kota Basra, wilayah Irak bagian Selatan. Nilai investasi yang akan dibenamkan Shell terhitung sangat besar. Seperti diwartakan situs berita middle-east-online.com, kesepakatan investasi yang ditandatangani antara Shell dengan pemerintah Irak tersebut mencapai € 9,6 miliar atau setara dengan US$ 11 miliar. "Ini merupakan kesepakatan besar dan ditargetkan akan beroperasi dalam lima tahun mendatang," kata Assem Jihad, Juru Bicara Kementerian Perminyakan Irak, seperti dikutip middle-east-online.com, Kamis (29/1). Kalau investasi Shell tersebut berjalan mulus, Irak digadang-gadang akan menjadi produsen petrokimia terbesar di kawasan Timur Tengah. Assem Jihad menyatakan, pabrik petrokimia tersebut kelak bakal memproduksi plastik, pupuk, dan turunan produksi minyak.
Shell bangun pabrik Petrokimia di Irak
BAGHDAD. Meski gejolak politik dan keamanan masih melanda Irak, minat Royal Dutch Shell Plc. (Shell) untuk berinvestasi di negara tersebut tidak surut. Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) multinasional patungan Belanda-Inggris ini berencana mendirikan pabrik petrokimia di kota Basra, wilayah Irak bagian Selatan. Nilai investasi yang akan dibenamkan Shell terhitung sangat besar. Seperti diwartakan situs berita middle-east-online.com, kesepakatan investasi yang ditandatangani antara Shell dengan pemerintah Irak tersebut mencapai € 9,6 miliar atau setara dengan US$ 11 miliar. "Ini merupakan kesepakatan besar dan ditargetkan akan beroperasi dalam lima tahun mendatang," kata Assem Jihad, Juru Bicara Kementerian Perminyakan Irak, seperti dikutip middle-east-online.com, Kamis (29/1). Kalau investasi Shell tersebut berjalan mulus, Irak digadang-gadang akan menjadi produsen petrokimia terbesar di kawasan Timur Tengah. Assem Jihad menyatakan, pabrik petrokimia tersebut kelak bakal memproduksi plastik, pupuk, dan turunan produksi minyak.