KONTAN.CO.ID - LONDON. Royal Dutch Shell berencana memproduksi bahan bakar jet rendah karbon dalam skala besar pada tahun 2025. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya mendorong maskapai penerbangan dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Saat ini, penerbangan dianggap sebagai salah satu sektor terberat untuk ditangani karena kurangnya teknologi alternatif untuk mesin berbahan bakar jet. Shell berupaya menangani hal tersebut mengingat sektor ini menyumbang 3% dari emisi karbon dunia. Shell berencana memproduksi 2 juta ton bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) pada tahun 2025 yang merupakan peningkatan sepuluh kali lipat dari total output global saat ini.
Shell berencana produksi bahan bakar penerbangan berkelanjutan
KONTAN.CO.ID - LONDON. Royal Dutch Shell berencana memproduksi bahan bakar jet rendah karbon dalam skala besar pada tahun 2025. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya mendorong maskapai penerbangan dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Saat ini, penerbangan dianggap sebagai salah satu sektor terberat untuk ditangani karena kurangnya teknologi alternatif untuk mesin berbahan bakar jet. Shell berupaya menangani hal tersebut mengingat sektor ini menyumbang 3% dari emisi karbon dunia. Shell berencana memproduksi 2 juta ton bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) pada tahun 2025 yang merupakan peningkatan sepuluh kali lipat dari total output global saat ini.