Shell dan Eni Pimpin Pendanaan US$ 30 Juta ke Startup Carbon Capture, Mantel Capture



KONTAN.CO.ID - Perusahaan minyak besar Eropa Shell dan Eni telah memimpin putaran pendanaan tahap awal untuk perusahaan rintisan (startup) carbon capture, Mantel Capture.

Startup ini menggunakan garam cair untuk menangkap emisi karbondioksida di kilang, pabrik, dan lokasi industri lainnya. Dengan mengangkap karbon di tempat produksinya, memungkinkan untuk mengurangi emisi.

Mantel yang berkantor pusat di Boston bermaksud untuk menarik 95% karbon dari emisi cerobong asap menggunakan garam cair. Proses ini menurutnya sangat hemat biaya karena memanfaatkan lingkungan yang sangat panas di dalam tungku dan boiler industri.


"Ini adalah teknologi yang dapat mengubah industri energi secara radikal, tetapi masih ada risiko terhadap apa yang kami lakukan," kata CEO Mantel Cameron Halliday dalam sebuah wawancara seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5/9).

Baca Juga: PLN Siap Terapkan Carbon Capture Storage (CCS) untuk Dekarbonisasi Sektor Kelistrikan

Dana US$ 30 juta yang terkumpul dalam putaran Seri A akan memungkinkan Mantel untuk membangun proyek demonstrasi di pabrik kertas yang dapat menangkap 1.800 metrik ton emisi setahun. Ini 10 kali lebih banyak dari setengah ton sehari yang ditangkap di laboratorium.

Secara teoritis, Mantel bisa menangkap karbon sekitar US$ 30 hingga US$ 50 per ton. Ini membuatnya layak secara ekonomi di sejumlah negara yang menawarkan insentif untuk penangkapan karbon atau mengenakan pajak emisi.

"Saya merasa sangat yakin bahwa angka-angka tersebut akan memenangkan pasar tersebut, dan itu berarti akan ada penyediaan pengurangan biaya terendah di sejumlah sektor industri berat," kata Michael Kearney dari Engine Ventures, investor awal yang juga merupakan bagian dari putaran pendanaan ini.

Adapun investor seri A kali ini juga mencakup BP Ventures, New Climate Ventures, Hartree, Arosa Ventures, Vale Ventures, dan MCJ Collective.

Editor: Putri Werdiningsih