JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mewajibkan Shell dan Total mencampur solar dengan kandungan biodiesel sebesar 10%. Hal tersebut merupakan kebijakan sesuai dengan program pemerintah dalam rangka mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar. Susilo Siswoutomo, Wakil Menteri ESDM, menjelaskan PT Pertamina (Persero) sudah lebih dahulu mencampur kandungan biodiesel 10% di dalam Solar. Namun belum seluruhnya SPBU Pertamina mempunyai kandungan biodiesel di dalam Solar. "Jadi tidak hanya Pertamina, Shell, Total dan perusahaan yang bergerak di bisnis hilir BBM juga menerapkan ini," ujar Susilo, Senin (16/9). Susilo mengungkapkan, PLN dan Pertamina sudah bersedia melakukan program ini secara penuh. Pasalnya dengan mengurangi kandungan solar, akan menghemat belanja negara. "Produksi biodiesel ini benar-benar diproduksi di dalam negeri sehingga tidak pakai dollar," ungkap Susilo.
Shell dan Total wajib pakai campuran biodiesel
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mewajibkan Shell dan Total mencampur solar dengan kandungan biodiesel sebesar 10%. Hal tersebut merupakan kebijakan sesuai dengan program pemerintah dalam rangka mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar. Susilo Siswoutomo, Wakil Menteri ESDM, menjelaskan PT Pertamina (Persero) sudah lebih dahulu mencampur kandungan biodiesel 10% di dalam Solar. Namun belum seluruhnya SPBU Pertamina mempunyai kandungan biodiesel di dalam Solar. "Jadi tidak hanya Pertamina, Shell, Total dan perusahaan yang bergerak di bisnis hilir BBM juga menerapkan ini," ujar Susilo, Senin (16/9). Susilo mengungkapkan, PLN dan Pertamina sudah bersedia melakukan program ini secara penuh. Pasalnya dengan mengurangi kandungan solar, akan menghemat belanja negara. "Produksi biodiesel ini benar-benar diproduksi di dalam negeri sehingga tidak pakai dollar," ungkap Susilo.