Shell Indonesia produksi pelumas untuk perkapalan



JAKARTA. Shell Indonesia akhirnya bisa memproduksi pelumas untuk mesin kapal melalui pabrik pelumas Shell (Lucricants Oil Blending Plant-LOBP) yang beroperasi sejak setahun lalu di Marunda Center, Bekasi. Pabrik ini mencatat kenaikan produksi lebih dari dua kali lipat dengan varian produk tak kurang dari 99 jenis produk pelumas.

Dari beragam pelumas yang diproduksi saat ini, terdapat pelumas mesin kapal Shell Argina, Shell Gadinia dan Shell Melina. Dua pelumas mesin yaitu Shell Argina dan Shell Gadinia adalah pelumas yang digunakan untuk mesin kapal berukuran kecil hingga sedang, mesin pembantu serta pembangkit listrik statis. Sedangkan, Shell Melina adalah pelumas multifungsi terdepan yang diperuntukan untuk mesin diesel perkapalan berputaran rendah.

Produksi lokal untuk pelumas kapal ini dilakukan Shell untuk merespons peningkatan permintaan pelumas perkapalan domestik, seiring dengan berkembangnya sektor maritim di Indonesia. Pertumbuhan sektor ini merupakan dampak dari program tol laut yang dicanangkan Pemerintah Indonesia dan melibatkan pembangunan infrastruktur maritim melalui peningkatan kualitas pelabuhan di seluruh nusantara.


Untuk itu Shell Marine menjamin keberlangsungan pasokan dengan mendirikan beberapa pusat pasokan di berbagai pelabuhan utama di Indonesia. Pusat pasokan tersebut bertujuan untuk melayani permintaan perusahaan perkapalan domestik dan internasional kapanpun dan di manapun mereka membutuhkannya.

Pabrik pelumas Shell juga menambah beragam varian baru dari merek pelumas terkemuka, seperti varian-varian baru dari Shell Helix (pelumas mesin mobil), Shell Advance (pelumas mesin motor), Shell Rimula (pelumas mesin kendaraan berat), Shell Spirax (pelumas transmisi) dan Shell Tellus (pelumas hidraulik). Beragam varian tersebut dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan populasi kendaraan di Indonesia yang terus tumbuh serta perkembangan pesat di berbagai sektor industri andalan seperti konstruksi, pembangkit listrik dan pertambangan.

Pabrik ini juga memungkinkan Shell untuk melakukan transisi dari mengimpor produk pelumas secara ekslusif dari luar negeri menjadi memproduksi secara lokal sebagian besar produk pelumasnya. Kini, hampir 70% dari total produk pelumas Shell di Indonesia adalah “Buatan Indonesia”.

“Kami senang dengan perkembangan yang kami capai dalam satu tahun pabrik ini beroperasi di Indonesia. Kemampuan lokal ini memungkinkan kami untuk lebih dekat dengan para konsumen serta lebih responsif terhadap permintaan pasar, termasuk permintaan pelumas perkapalan,” kata Alex Marpaung, Lubricants Supply Chain Manager Indonesi dalam keterangan pers, Rabu (9/11).

Pabrik ini juga memungkinkan Shell mengembangkan jangkauan bisnis dan memenuhi kebutuhan konsumen kami di Indonesia Timur, khususnya di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Ambon dan Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini