Shell Indonesia tawarkan kemitraan investasi SPBU ke pengusaha lokal



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Shell Indonesia menghadirkan program kemitraan Dealer Owned Dealer Operated (DODO) bagi para pengusaha atau masyarakat untuk berkesempatan melakukan investasi jangka panjang dalam bisnis Stasiun pengisian bahan bakar (SPBU).

Melalui program DODO tersebut, calon dealer atau mitra bisa bekerja sama dengan Shell untuk mendirikan SPBU dengan lokasi yang sudah dimiliki seperti luas lahan minimal 1.000 meter persegi (m2) dengan lebar 25 meter persegi.

Head of Dealer Shell Indonesia Agung Saputra, mengatakan, bagi mitra yang berniat untuk investasi dalam bisnis SPBU perlu mengocek kantong rata-rata Rp 4 miliar. Namun semuanya tergantung pemilihan lokasi, serta fasilitas yang disediakan. “Kita beri kesempatan bagi pengusaha lokal untuk memiliki dan mengoperasikan bisnis Shell,” Jelas Agung kepada Kontan.co.id belum lama ini.


Shell Indonesia merupakan salah satu merek SPBU yang juga terkenal di Indonesia. Agung mengatakan, ada beberapa hal yang membedakan bisnis ini dengan pemain sejenis lainnya. Sejak tahun 2005 sampai saat ini ada lebih dari 101 SPBU Shell yang sudah berjalan di Jabodetabek, Jawa Barat, Sumatra Utara, Banten, dan Jawa Timur.

Adapun saat ini Agung mengklaim sudah ada tiga mitra yang sudah dalam proses pembangunan SPBU Shell dan berlokasi di Tuban, Cirebon dan Karang Tengah. Namun dirinya juga tidak menargetkan berapa mitra yang akan digandeng hingga akhir tahun. “Kita tidak ada target khusus ya, kita berharap sih bisa sebanyak-banyaknya mitra yang kita gandeng,” Ujarnya.

Bagi calon mitra yang akan berinvestasi di bisnis ini, Agung mengatakan adanya sedikit perbedaan dari berinvestasi di bidang industri sejenis. Shell Indonesia menawarkan kemitraan yang tidak sepenuhnya di bayar oleh mitra 100%. Dalam artian, pihak Shell juga akan sama-sama investasi bersama mitra sebanyak 40% dalam bentuk teknis seperti Pompa, Jenis SPBU Modular atau Reguler, Dispenser SPBU hingga IT System.

Sedangkan 60% investasi mitra akan menginvestasikan dananya dalam bentuk non teknis seperti membangun mushola, kamar mandi, supermarket, kafe, toko, kantor dan lain sebagainya. Ditambah lagi, uniknya berinvestasi dengan Shell tidak dikenakan joining fee bagi setiap mitra. “Mitra tidak akan 100% investasi tapi Shell juga akan co-invest di situ,” Katanya.

Sistem yang diterapkan bagi mitra yang akan berinvestasi adalah menyiapkan luas lahan minimal 1.000 m2 dan lebar 25m2, kemudian pihak Shell akan menganalisa kelayakan bisnis dan lahan, melakukan perjanjian kerja sama antara mitra dan shell untuk proses pembangunan dan desain, melakukan pengurusan izin serta pembangunan SPBU dan training karyawan untuk proses pembukaan SPBU.

Agung mengatakan untuk karyawan yang dibutuhkan sekitar 10 orang sampai15 karyawan atau lebih tergantung lokasi yang besar atau kecil.

Dengan bermitra bisnis ini, mitra akan mendapatkan kontrak kerja sama selama 20 tahun dan diperkirakan akan segera balik modal dengan nilai investasi rata-rata Rp 4 miliar selama 4-5 tahun. Sedangkan untuk target penjualan volume juga tergantung lokasi pembukaan SPBU. Misalnya untuk daerah Jakarta target akan lebih dari 10.000 liter per harinya.

“Balik lagi semua tergantung lokasinya, mungkin kalau di luar kota tidak perlu volume sales yang besar per harinya,” Katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli