Shell kembangkan teknologi kecerdasan buatan



KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Perkembangan teknologi tidak bisa dihindari. Sudah terbukti, perusahaan yang tidak bisa beradaptasi atau mengimplementasikan teknologi terbaru dalam usahanya akan ditinggal pasar. Menyadari betul pentingnya inovasi terkhusus dalam bidang teknologi, Shell Indonesia terapkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam jasanya. 

Ghiandi Utoyo, Digital Venture Lead Shell mengatakan kini Shell menerapkan teknologi AI guna mendukung pelayanan kesehatan mesin melalui pelumas. Sebelum tekonologi AI diterapkan, Shell membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk menganalisis permasalahan mesin dan menentukan pelumas yang tepat bagi pelanggannya. 

Namun, dengan adanya teknologi AI yang dibantu dengan alat sensor, Shell mampu dalam satu hari menyelesaikan persoalan mesin pelanggannya. 


Baca Juga: Shell Lubricants Indonesia gelar forum teknologi

Selain itu, teknologi AI yang Shell kembangkan juga memungkinkan Shell menganalisis kesehatan mesin pelanggannya melalui histori data mesin. Dengan begitu, Shell bisa menawarkan prediksi kesehatan mesin dan pelumas yang cocok dalam waktu yang lebih singkat.

"Dengan begitu, biaya produksi bisa berkurang dan lebih efisien, pendapatan perusahaan pun bisa naik," kata Ghiandi dalam Shell Lubricants Technology Forum, Selasa (3/9). 

Di kuartal I-2019, Shell baru saja meluncurkan jasa digital yang bisa menjadi solusi bagi pelanggannya dalam mengoptimalkan mesin mereka. Jasa tersebut adalah Machinemax. Dengan teknologi tersebut pelanggan bisa memantau kondisi mesin berfungsi atau tidak. 

Baca Juga: Shell Siap Menambah Produksi Pelumas

Dalam tiga tahun terakhir, Ghiandi mengatakan Shell tengah fokus berinvestasi pada startup yang bergerak di bidang energi. 

"Venture yang Shell miliki bergerak di bidang mining dan bagaimana alternatif energi bisa tercipta dan ini sesuai dengan komitmen Shell dalam mengurangi emisi," kata Ghiandi. 

Saat ini sudah ada 40 startup yang Shell suntikkan dana investasi. Mengenai jumlah dananya, Ghiandi tidak bisa menjawab. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi