JAKARTA. Pemerintah Indonesia tengah gencar mengembangkan bisnis bahan bakar nabati (BBN) di dalam negeri. Namun, hal itu tak mendorong perusahaan minyak dan gas (migas) asal Belanda, Shell, untuk turut serta menjajal ceruk usaha BBN tersebut. Meskipun, Shell telah berhasil merambah usaha migas di Indonesia melalui anak usahanya, PT Shell Indonesia. Kepastian pasokan dan harga bahan baku yang belum ada menjadi pertimbangan Shell untuk tidak menggeluti bisnis BBN di Indonesia. Presiden Direktur PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi bilang, perlu ada kondisi tertentu agar Shell masuk dalam bisnis BBN. "Sebab kami beroperasi di lebih dari 100 negara. Jika tidak dilakukan secara hati-hati dampaknya ke lingkungan," ujar Darwin, pekan lalu.
Shell Masih Enggan Menggeluti Bisnis Bahan Bakar Nabati
JAKARTA. Pemerintah Indonesia tengah gencar mengembangkan bisnis bahan bakar nabati (BBN) di dalam negeri. Namun, hal itu tak mendorong perusahaan minyak dan gas (migas) asal Belanda, Shell, untuk turut serta menjajal ceruk usaha BBN tersebut. Meskipun, Shell telah berhasil merambah usaha migas di Indonesia melalui anak usahanya, PT Shell Indonesia. Kepastian pasokan dan harga bahan baku yang belum ada menjadi pertimbangan Shell untuk tidak menggeluti bisnis BBN di Indonesia. Presiden Direktur PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi bilang, perlu ada kondisi tertentu agar Shell masuk dalam bisnis BBN. "Sebab kami beroperasi di lebih dari 100 negara. Jika tidak dilakukan secara hati-hati dampaknya ke lingkungan," ujar Darwin, pekan lalu.