Perusahaan minyak asal Belanda, Royal Dutch Shell memutuskan menunda kenaikan gaji dan pemberian bonus bagi para petingginya. Langkah ini merupakan reaksi atas protes para pemegang saham lantaran target yang tidak tercapai. Petinggi Shell yang harus terkena kebijakan ini adalah sang chief executif officer (CEO) Peter Voser, chief financial officer (CFO) Simon Henry, dan Direktur Eksplorasi dan Produksi Malcom Brinded. Manajemen Shell memutuskan menggunakan patokan gaji terakhir mereka yang dibuat bulan Juli lalu, dan tidak akan mengevaluasi sampai Januari tahun depan. Namun keputusan pemberian bonus masih bisa berubah, seandainya mereka mampu memimpin Shell untuk mencapai target awal. Perhitungan target Shell berdasarkan atas pencapaian manajemen dibandingkan dengan para pesaing utama seperti Total, ExxonMobil, Chevron, dan BP. Sekadar informasi, tahun lalu Vosser menerima bonus saham senilai US$ 1,3 juta.
Shell Tunda Kenaikan gaji
Perusahaan minyak asal Belanda, Royal Dutch Shell memutuskan menunda kenaikan gaji dan pemberian bonus bagi para petingginya. Langkah ini merupakan reaksi atas protes para pemegang saham lantaran target yang tidak tercapai. Petinggi Shell yang harus terkena kebijakan ini adalah sang chief executif officer (CEO) Peter Voser, chief financial officer (CFO) Simon Henry, dan Direktur Eksplorasi dan Produksi Malcom Brinded. Manajemen Shell memutuskan menggunakan patokan gaji terakhir mereka yang dibuat bulan Juli lalu, dan tidak akan mengevaluasi sampai Januari tahun depan. Namun keputusan pemberian bonus masih bisa berubah, seandainya mereka mampu memimpin Shell untuk mencapai target awal. Perhitungan target Shell berdasarkan atas pencapaian manajemen dibandingkan dengan para pesaing utama seperti Total, ExxonMobil, Chevron, dan BP. Sekadar informasi, tahun lalu Vosser menerima bonus saham senilai US$ 1,3 juta.