SHIP berlayar kencang di hari perdana



JAKARTA. Setelah menjadi penghuni baru Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) terus melanjutkan ekspansi. Paling dekat, SHIP akan menyelesaikan akuisisi 50,84% saham PT Suasa Benua Sukses dengan dana IPO.

Proses akuisisi SBS mencapai tahap finalisasi dan diperkirakan akan rampung Juni ini. Dengan akuisisi ini, SHIP memiliki 2 kapal jenis FSO dan 9 kapal jenis Tug Boat. Saat ini, SHIP baru memiliki satu kapal FSO dan 7 kapal Tug Boat.

Usai menyelesaikan kontrak 10 tahunan, kapal FSO CNOOC 114 harus dikandangkan untuk perawatan dan maintenance berkala. Perseroan menganggarkan belanja modal US$ 15 juta dengan penyerapan US$ 10 juta sampai saat ini.


Keseluruhan capex itu berasal dari kas internal dan pinjaman. SHIP menggunakan belanja modal ini untuk maintanance kapal FSO CNOOC 114, sisanya untuk operasional perusahaan.

Theresia Herjati, Direktur Keuangan SHIP, mengatakan, pendapatan perusahaan turun pada tahun lalu karena dry docking atau pemeliharaan kapal FSO CNOOC 114.

Per 31 Desember 2015, SHIP mencatat pendapatan US$ 15,6 juta turun 23,15% dibandingkan tahun lalu, US$ 20,3 juta. "Tahun ini pertumbuhan laba bersih kami perkirakan tumbuh antara 20% hingga 25%, karena akuisisi dan kontribusi dari Suasa Benua Sukses," kata Theresia, Kamis (16/6).

Sumanto Hartanto, Direktur Operasional SHIP, mengatakan, emiten pelayaran ini sudah memiliki 10 kontrak berjalan. Dari 10 kontrak tersebut, dua kontrak terbesar berasal dari Petrochina dan CNOOC Ses Ltd yang berjangka waktu panjang.

Kontrak CNOOC sejak November tahun lalu hingga tahun 2023. "Di tahun 2017 kami membidik dua kontrak senilai US$ 9 juta, dengan asumsi satu kontrak bisa US$ 4 juta hingga US$ 4,5 juta," ujarnya.

Lucky Bayu Purnomo, analis Danareksa ,mengatakan, prospek SHIP setelah IPO masih cukup menarik. Pasalnya, sektor pelayaran masih berhubungan erat dengan arah kebijakan pemerintah.

Pada perdagangan hari perdana kemarin, saham SHIP melonjak 70% dan ditutup pada harga Rp 238 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie