Shopee tengah jajaki perluasan metode pembayaran



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis online memang sedang naik daun. Seperti Shopee. Perusahaan ini menargetkan  Gross Merchandise Value (GMV) di tujuh negara Asia Tenggara yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Filipina sepanjang tahun 2018 akan berada di kisaran US$ 8,2 miliar hingga US$ 8,7 miliar.

"Targetnya bisa tumbuh dua kali lipat atau 100% lebih. Untuk kuartal satu tahun ini nilai GMV kami sudah mencapai US$ 1,9 miliar," ujar Country Brand Manager Shopee Rezki Yanuar kepada KONTAN, di kantor Shopee, Rabu (18/7).

Rezki yakin dan optimis bahwa pertumbuhan bisnis Shopee akan lebih baik. Hal ini karena edukasi e-commerce terus berjalan. Dan peran serta generasi milenial serta penggunaan online dalam berbelanja bukan hal yang asing lagi di Indonesia.


Hingga kuartal pertama tahun 2018, Shopee sudah diunduh  48 juta orang. Jumlah ini meningkat dari yang akhir tahun mencapai 25 juta pengunduh. Tak hanya itu, Rezki menyebut bahwa secara rata-rata jumlah transaksi di Shopee diatas 200.000 per hari.

Melihat potensi bisnis online yang pesat, Rezki bilang akan terus memaksimalkannya. Yaitu lewat inovasi produk dan komunikasi. Untuk menambah nilai bisnis, pihaknya tengah mencoba platform pembayaran yang memudahkan konsumen seperti Go-pay. Hanya saja, untuk saat ini, Shopee telah bekerjasama dengan Kredivo dan Akulaku yang dijalin tahun ini. Selebihnya proses pembayaran menggunakan toko retail, kartu kredit, kartu debit, dan cicilan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon