JAKARTA. Selisih antara realisasi penerimaan perpajakan (pajak dan bea cukai) dengan target tahun ini atawa shortfall penerimaan perpajakan terancam melebar dari perkiraan pemerintah yang sebesar Rp 219 triliun. Sebab, hingga akhir November 2016, realisasi penerimaan perpajakan, masih jauh dari penerimaan perpajakan yang diinginkan pemerintah di akhir tahun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku, pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap penerimaan rutin dari pajak dan bea cukai yang dapat diperoleh hingga akhir tahun. Dia memperkirakan, ada tambahan penerimaan pajak sebesar Rp 143 triliun-Rp 144 triliun di Desember ini. Angka tersebut bersumber dari penerimaan rutin di bulan ini yang diperkirakan sebesar Rp 101 triliun-Rp 102 triliun.
Shortfall perpajakan mungkin Rp 219 triliun lebih
JAKARTA. Selisih antara realisasi penerimaan perpajakan (pajak dan bea cukai) dengan target tahun ini atawa shortfall penerimaan perpajakan terancam melebar dari perkiraan pemerintah yang sebesar Rp 219 triliun. Sebab, hingga akhir November 2016, realisasi penerimaan perpajakan, masih jauh dari penerimaan perpajakan yang diinginkan pemerintah di akhir tahun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku, pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap penerimaan rutin dari pajak dan bea cukai yang dapat diperoleh hingga akhir tahun. Dia memperkirakan, ada tambahan penerimaan pajak sebesar Rp 143 triliun-Rp 144 triliun di Desember ini. Angka tersebut bersumber dari penerimaan rutin di bulan ini yang diperkirakan sebesar Rp 101 triliun-Rp 102 triliun.